Jakarta, 12 November 2022 (SAHITYA.ID) – Sebanyak 30 unit bus listrik merah putih sudah tiba jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Bus ini akan beroperasi di kawasan Nusa Dua, Sawangan, Samabe, dan kawasan venue KTT G20 Bali.
Bus listrik ini terdiri dari bus sedang dan besar. Adapun jadwal operasional yang direncanakan untuk bus listrik tersebut adalah pada 11 – 17 November 2022, dengan jam operasional dari pukul 06.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
“Dari ke-30 bus tersebut, 9 unit sudah berada di Bali, 10 unit sedang dalam perjalanan, satu unit lagi akan selesai akhir pekan ini,” kata dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022),” kata Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian perhubungan (Kemenhub) Pitra Setiawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).
- Advertisement -
Hai #KawulaModa!
Kementerian Perhubungan turut mendukung guna menyukseskan kegiatan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. pic.twitter.com/J35z9bxC6x
— Kemenhub RI (@kemenhub151) November 11, 2022
Bus-bus ini tidak bisa diberangkatkan secara bersamaan karena produksi juga dilakukan bertahap. Pitra menjelaskan, seluruh bus ini merupakan buatan dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 76,98 persen.
Bus Listrik Merah Putih ini merupakan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik BUMN dan konsorsium perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Senirupa Indonesia Denpasar, dan Institut Teknologi Surabaya.
“Bus sudah menjalani uji kelaikan jalan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat. Semua kendaraan jenis apa pun diuji kelaikan jalannya di sana,” ujarnya.
Selain Kementerian Perhubungan, terdapat 11 bus listrik ukuran medium dan besar dari sejumlah perusahaan mendukung kesuksesan acara Presidensi G20. Dengan demikian, total bus listrik yang tersedia adalah 41 unit.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek sarana transportasi bus listrik merah putih yang akan digunakan sebagai angkutan pengumpan untuk melayani para delegasi dan peserta KTT G20.
Menhub ingin memastikan operasional bus listrik buatan dalam negeri tersebut dapat berjalan dengan baik.
“Saya menjajal bus listrik karya anak bangsa, hasil kolaborasi antara Kemenhub, Kemenristek Dikti, INKA, dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Tingkat komponen dalam negeri bus listrik ini sudah lebih dari 50 persen. Ini merupakan hasil perjuangan kita, dan menjadi kebanggaan kita di momen G20 ini,” kata Budi, Kamis (10/11/2022).
Menhub mengapresiasi para pihak yang telah mewujudkan harapan untuk menjadikan bus listrik ini sebagai pendukung kelancaran mobilitas para delegasi dan peserta G20.
“Saya bangga dengan apa yang sudah dilakukan. Bahwa jika ada yang belum maksimal, kita harus belajar dan tingkatkan lagi. Karena Pak Presiden menyampaikan kita harus mencoba. Insha Allah upaya ini bisa memberikan makna yang baik bagi bangsa,” cetus Menhub.
Budi mengungkapkan, bus listrik yang digunakan pada event G20 ini nantinya akan digunakan sebagai angkutan massal perkotaan di kota Bandung, Surabaya, dan juga Bali. Angkutan tersebut akan dilaksanakan melalui program buy the service (BTS) dari Kemenhub, yang nantinya akan dioperasikan oleh DAMRI.
Penyediaan kendaraan listrik pada event G20 ini sebagai bukti komitmen Indonesia untuk mewujudkan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan, sebagai upaya bersama negara-negara di dunia untuk mengatasi krisis energi dan menangani perubahan iklim.