Jakarta, 14 November 2022 (SAHITYA.ID) – Guna mengantisipasi potensi bencana alam jelang perhelatan Konfensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melakukan peninjauan aktivitas monitoring prakiraan cuaca di wilayah Provinsi Bali. KTT G20 bakal berlangsung di Nusa Dua, Bali, selama dua hari, 15-16 November 2022.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin menyebut pihaknya sudah membagikan infromasi peringatan dini kepada BPBD tingkat kota kabupaten di Provinsi Bali. Ia mengatakan personel nantinya dapat mengimplementasikan langkah-langkah kesiapsiagaan di lapangan.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pun meninjau langsung aktivitas BNPB Bali, termasuk ikut menyimak proses koordinasi yang dilakukan melalui radio komunikasi digital antara tim BNPB Bali dengan bawahannya.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
“Radio komunikasi digital membantu proses pemantauan, pelaporan data kejadian bencana serta kebutuhan di lapangan agar dukungan bantuan dari provinsi dapat disalurkan dengan cepat ketika teridentifikasi kejadian bencana,” kata Made Rentin melalui keterangan tertulis yang diterima Senin, 14 November 2022.
Monitoring data peringatan dini gempa bumi tampak diperlihatkan yang langsung terintegrasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Aktivitas monitoring kami lakukan secara intens, terlebih dalam menyambut puncak perhelatan G20,” kata Made Rentin.
“Kami pastikan keamanan dan antisipasi potensi bencana alam dengan turut mengerahkan personel serta peralatan pendukung pada area sekitar venue kegiatan di Nusa Dua,” ujarnya.
Suharyanto pun membeberkan ihwal strategi penanggulangan bencana, khususnya saat pra bencana dengan memperkuat kapasitas personel dan senantiasa melakukan pengecekan kesiapan peralatan pendukung. “Kesiapan personel dan peralatan menjadi indikator kekuatan dalam penanggulangan bencana,” kata dia.
Ia menambahkan, kegiatan patroli rutin untuk melihat dan memonitor kondisi lapangan dilakukan anak buahnya, sehingga upaya pencegahan dan mitigasi dapat dilakukan sebelum terjadi bencana. “Lakukan patroli secara rutin dan terus waspada, khususnya dalam mengantisipasi potensi bencana yang disebabkan oleh faktor cuaca,” katanya.
BNPB bersama BPBD Provinsi Bali telah menyiapkan alat peringatan dini bencana alam berbasis jaringan GSM, radio digital untuk berkomunikasi, mobil serbaguna di Posko Pemantauan dan Pengendalian Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 G20 Indonesia yang terletak di Puja Mandala, Nusa Dua, Provinsi Bali.