Jakarta, 31 Oktober 2022 (SAHITYA.ID) – Dalam dunia kelistrikan dikenal yang namanya vampir listrik atau disebut juga dengan vampir energi. Istilah ini merujuk pada beban hantu dari penggunaan peralatan listrik.
Peralatan listrik yang dianggap sebagai vampir adalah yang dimatikan atau dalam mode siaga. Vampir listrik membuat boros energi. Sehingga tagihan listrik menjadi mahal.
Berdasarkan data dari PLN, pada tahun 2020 jumlah pelanggan PLN adalah sebanyak 77,19 juta atau bertambah sebanyak 3,59 juta pelanggan dibandingkan pada 2019 yang berjumlah 73,6 juta pelanggan.
[inline_related_posts title=”Kamu juga mungkin tertarik membaca ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Seiring dengan modernisasi di Indonesia, sering kali tidak disadari bahwa masih ada energi listrik yang terpakai dari alat-alat elektronik yang dibiarkan dalam keadaan standby dan tidak digunakan atau vampir listrik
Data dari Kementerian ESDM menyatakan bahwa laptop yang dibiarkan dalam keadaan standby masih mengkonsumsi listrik sebesar 50 watt/jam. Hal yang sama terjadi dengan komputer dekstop yang mengkonsumsi 25 watt/jam.
Kemudian, modem internet sebesar 4 watt/jam, mesin fax dan printer sebesar 6 watt/jam, charger ponsel sebesar 1 watt/jam, DVD player sebesar 10 watt/jam, dan TV LCD sebesar 15 watt/jam.
Kita membiarkan kurang lebih sebesar 111 watt listrik terbuang percuma per-jamnya. Padahal, 111 watt tersebut bisa digunakan untuk menyalakan 15 lampu LED selama 1 jam. Bayangkan dampak positifnya jika lampu LED ini dinyalakan di daerah 3T di Indonesia?
Vampir listrik memiliki istilah yang berbeda tetapi merujuk pada pemahaman yang sama. Misalnya, phantom load, standby power, dan leaking electricity. Ketiga istilah itu merujuk pada energi listrik yang terbuang percuma oleh peralatan listrik karena terus menancap ke outlet listrik tanpa digunakan.
Sebuah studi yang dilakukan Uni Eropa menemukan bahwa ada sekitar 3,7 miliar peralatan elektronik yang selalu dalam keadaan standby. Walaupun peralatan tersebut cukup kecil misalnya lampu indikator, monitor dan laptop, namun dengan selalu terhubungnya peralatan tersebut, maka dapat menghabiskan 10% total konsumsi perumahan.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melawan vampir listrik. Pertama, mencari produk-produk low standby saat berbelanja. Produk ini biasanya memiliki label Energy Star.
Kedua, mencabut peralatan elektronik tak terpakai dari stop kontak. Jangan terlalu sering mencabut/memasang peralatan elektronik agar terhindar dari risiko tersetrum kabel yang rusak/saklar.
Ketiga, membeli low cost watt meter. Terakhir, gunakan sambungan listrik dengan tombol power agar dapat mematikan beberapa peralatan yang tersambung dengan stop kontak dengan satu tombol saja.