Jakarta, 31 Oktober 2022 (SAHITYA.ID) – Energi fosil merupakan sumber energi yang masih mendominasi dari sisi penggunaannya oleh umat manusia saat ini. Dibandingkan dengan energi yang bersumber dari energi terbarukan, tentu penggunaan energi fosil masih tampak dominan.
Energi fosil adalah energi yang bersumber dari proses alamiah pelapukan dari organisme yang mati dalam kurun waktu ratusan bahkan jutaan tahun yang lalu. Energi fosil merupakan sumber daya alam berbahan hidrokarbon. Di antara jenis energi fosil yakni batu bara, minyak bumi dan gas bumi.
[inline_related_posts title=”Temukan artikel menarik lainnya di bawah ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
Batu bara tercatat sudah dimanfaatkan sebagai bahan bakar sejak abad ke-17. Sementara minyak bumi baru populer pada tahun 1859 setelah Kolonel Drake menemukan minyak yang keluar dari perut bumi saat ia melakukan pengeboran sedalam 23 meter di Pennsylvania, Amerika Serat. Alhasil, perusahaan minyak pertama pun dibangun pada 10 Januari 1870 bernama Standard Oil milik John D.
- Advertisement -
Di antara ketiga jenis energi fosil itu, yang manakah yang paling banyak di bumi ini? Berdasarkan data dari US Departement of Energy, ternyata batu bara menjadi bahan bakar fosil yang paling melimpah di muka bumi. Namun, meski melimpah jumlah batu bara ataupun jenis energi fosil lainnya bisa saja habis karena sumber daya alam yang satu ini termasuk dalam golongan tidak dapat diperbaharui.
Berbeda dengan energi yang bersumber dari cahaya matahari ataupun dari air, energi fosil memiliki kuantitas tertentu yang kalau terus digunakan maka akhirnya akan habis pula. Alhasil, perlu adanya transisi energi guna menggantikan peran energi yang selama ini bersumber dari fosil.
Dikutip dari laman Worldometer, jumlah cadangan minyak bumi, batu bara dan gas bumi ternyata berbeda-beda. Jumlah batu bara yang masih bisa ditambang di seluruh dunia berjumlah 1,139 triliun ton atau 5,458 triliun setara barel minyak (SBM)
Adapun diukur berdasarkan ingkat konsumsi saat ini, cadangan batu bara hanya akan bertahan hingga 133 tahun lagi. Artinya, bahan bakar batu bara akan habis setelah melewati fase tersebut, itupun berdasarkan estimasi kebutuhan saat ini. Bukan tidak mungkin umur batu bara akan lebih cepat mengingat ketergantungan dan permintaan terhadap energi batu bara yang terus tumbuh.
Sementara itu, untuk cadangan minyak bumi hanya tersisa sebesar 1,65 triliun barel dan akan habis dalam hitungan 47 tahun lagi. Rata-rata konsumsi minyak bumi per tahun berada di kisaran 35,44 miliar barel. Sungguh angka yang luar biasa besar ya, sahabat Sahitya.id.
Adapun, untuk jumlah gas bumi yang tersisa saat ini berada di angka 1,078 triliun SBM dan akan habis dalam kurun waktu 52 tahun lagi. Sementara cadangan gas bumi berada di angka 1,153 juta juta SBM.