Jakarta, 19 Oktober 2022 – Electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik merupakan kendaraan yang menggunakan motor listrik sebagai mesin utamanya. Kendaraan listrik ini dianggap lebih unggul dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin.
Pasalnya, selain dianggap lebih hemat energi, kendaraan listrik pun cenderung lebih mudah dioperasikan dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbahan bakar energi fosil.
Di antara kendaraan listrik yang kini populer yakni, mobil listrik. Jenis kendaraan roda empat ini memiliki beberapa kompinen utama, yakni motor listrik, baterai, alat pengisian ulang atau charger, pengontrol kecepatan dan sistem manajemen energi, sebagaimana dikutip dari buku terbitan LIPI Press berjudul Peluang dan Tantangan Pengembangan Mobil Listrik Nasional (1014).
Secara sederhana motor listrik menjadi tumpuan mesin dalam mobil listrik. Motor listrik tersebut mampu mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik dan akhirnya menggerakkan mobil.
- Advertisement -
Adapun energi yang didapatkan motor listrik berasal dari daya listrik yang tersimpan dalam baterai. Baterai tersebut bisa diisi ulang apabila daya listrik dalam baterai sudah melemah ataupun berkurang.
Sistem pengisian daya baterai dilakukan melalui komponen alat pengisi ulang alias charger. Makanya, infrastruktur lain yang dibutuhkan mobil listrik yakni harus adanya stasiun pengisian listrik umum (SPLU) dan sarana infrastruktur pendukung lainnya.
SPLU sangat dibutuhkan mobil listrik guna bisa memiliki akselerasi yang cukup baik. Apabila sebuah mobil listrik tanpa disokong SPLU yang memiliki kelebihan sistem pengisian cepat atau fast charging, maka mobil listrik menjadi tidak praktis.
Sementara itu mobil konvensional merupakan jenis mobil yang kini menjamur peredarannya di pasar otomotif. Mobil konvensional memiliki mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) sebagai peggerak utamanya.
Mobil konvensional membutuhkan bahan bakar berjenis bensin atau sejenis lainnya yang berasal dari energi fosil. Kekurangan mobil konvensional yakni tidak ramah lingkungan karena banyak menyumbangkan polusi udara.
Bahan bakar minyak dalam sistem mobil konvensional mengeluarkan emisi gas buang yang berbahaya sehingga tidak ramah lingkungan.
Namun secara umum, mobil konvensional memiliki kinerja yang lebih ungul dibandingkan dengan mobil listrik. Pasalnya, riset terkait mobil konvensional sudah lebih banyak dibandingkan dengan mobil bertenaga setrum.
Selain itu, untuk saat ini harga mobil konvensional jauh lebih murah bila dibandingkan dengan mobil listrik yang beredar di pasaran, semisal mobil listrik keluaran Tesla Motors ataupun perusahaan otomotif lainnya.