Jakarta,15 November 2022 (SAHITYA.ID) – Transformasi digital menjadi hal krusial dalam menyokong berbagai sektor termasuk dalam meningkatkan efisiensi kinerja. Efisiensi mampu menekan celah korupsi, memperbaiki sistem birokrasi juga bisa menekan beban biaya.
Pemerintah Indonesia pun turut mendukung percepatan transformasi digital di samping menggalakkan transisi energi juga kesehatan global yang menjadi tiga pilar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Nusa Dua, Bali, pada 15-16 November 2022.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan hasil dari efisiensi tersebut berdampak bagi peningkatan pendapatan dan pertumbuhan industri-industri lokal. Transformasi digital melahirkan ragam sistem yang terintegrasi seperti Sistem Informasi Mineral dan Batubara Antar Kementerian/Lembaga (Simbara).
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
“Belanja pemerintah dilakukan melalui katalog elektronik (e-catalog) dengan prioritas membeli produk-produk lokal. Di sektor sumber daya alam, manajemen data semua mineral serta batubara di Indonesia, juga terintegrasi Simbara yang berupa aplikasi pengawasan PNBP dan Tata Niaga Minerba, “ ujar Luhut, dalam Summit Panel Discussion bertema Sustainable Resource Management for Economic Growth, pada B20 Summit Indonesia 2022, di Bali, Minggu, 13 November 2022.
Andrew Forrest, Chairman dan Pendiri Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) Founder CATL Zeng Yuqun, sebuah perusahaan raksasa yang memproduksi baterai lithium-ion asal China, bersama Chairman dan pendiri Fortescue Future Industries and Fortescue Metals Group, tampil sebagai pembicara bersama Luhut.
Luhut mengatakan, saat ini efisiensi juga mengalami peningkatan di sektor usaha pelabuhan, setelah dilakukan integrasi pelabuhan dan menerapkan ekosistem logistik nasional. Indonesia, kata dia, melakukan investasi dalam bidang data center dan kabel bawah laut untuk mendukung ekonomi digital di Tanah Air.
Digital perkaya sumber daya alam
Luhut menyebutkan Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Menurutnya, tidak banyak negara di dunia beruntung seperti Indonesia. Di antara kekayaan alam terbesar yang dimiliki Indonesia adalah nikel yang merupakan bahan baku untuk baterai lithium. Bahkan, Indonesia adalah penghasil nikel terbesar di dunia.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan baru, yaitu tidak lagi mengekspor bahan mentah, melainkan harus mendapat nilai tambah di dalam negeri dari semua sumber daya alam yang dimiliki. Alhasil, Indonesia juga mendapat manfaat dan keuntungan besar dari kekayaan alam yang dimilikinya.
Digitalisasi kata dia bisa menambah efektivitas sehiongga membuat operator pertambangan lebih maju. Luhut mengatakan, tak hanya mengadopsi teknologi dan pendekatan hijau secara permanen, teknologi digital mampu mengoptimalkan sumber daya dan mengurangi pemborosan di seluruh aktivitas operasional. Selanjutnya mampu berdampak luas ke industri lain.
Bahan baku seperti lithium dan nikel dibutuhan untuk membuat baterai kendaraan listrik atau sel bahan bakar. Baja dan tembaga dimanfaatkan memfasilitasi pembangunan infrastruktur yang mengelola pembangkitan serta distribusi energi.
“Sekarang, kami tidak mau lagi material digali lalu dibawa ke luar (negeri). Kami harus mempertimbangkan Anda untung, kami juga untung. Nanti 20 tahun mendatang, Anda akan melihat Indonesia yang berbeda sekali, ” ujarnya.
Terkini, Indonesia sedang mempersiapkan sumber daya manusia lewat pendidikan politeknik. Generasi muda ini nantinya diharapkan bisa memberi nilai tambah di dalam negeri terhadap semua sumber daya alam yang dimiliki. “Nanti 20 tahun mendatang, Anda akan melihat Indonesia yang berbeda sekali,” bebernya.
Ia pun mengajak para pebisnis yang menghadiri B20 Summit Indonesia 2022 untuk melihat Indonesia secara berbeda dibanding puluhan tahun lalu. Tidak lupa pula dia mengajak mereka untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk dalam memproduksi baterai lithium.
Andrew Forrest mengakui Indonesia adalah sebuah negara yang penuh berkat karena memiliki sumber daya alam yang luar biasa. “Saya bilang kepada semua orang Indonesia, Anda semua adalah orang-orang yang terberkati berada di sini. Anda kaya dengan sumber daya,” ungkap Andrew.