Jakarta,27 Oktober 2022 – Krisis energi tengah menjadi ancaman bagi seluruh penghuni bumi. Tidak terkecuali bagi negara adidaya seperti Amerika Serikat.
Terlalu ketergantungan kepada energi fosil menjadi biang kerok krisis energi yang dibarengi dengan pemanasan global juga perubahan iklim.
Kebutuhan akan energi listrik terus mengalami peningkaan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Namun, apabila kita tetap abai dan merasa semuanya akan baik-baik saja,maka segera merenung karena sesungguhnya kondisi sekarang sedang tidak baik-baik saja.
Tahukan kamu negara sebesar Amerika menggunakan energi apa untuk memenuhi kebutuhan listrik warganya yang berjumlah sekitar 331,9 juta jiwa berdasarkan data dari Biro Sensus Amerika Serikat pada 2021.
- Advertisement -
Berikut ini merupakan sumber energi penghasil setrum yang dikonsumsi warga Negeri Paman Sam tersebut. pada 2021, sekitar 4,12 triliun kWh listrik dihasilkan dari pembangkit listrik skala utilitas di Amerika yang merupakan pembangkit listrik dari pembangkit listrik dengan kapasitas pembangkitan listrik paling sedikit satu megawatt (atau 1.000 kilowatt).
Berdasarkan data statistik dari US Energy Information Administration (EIA), Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil masih menjadi yang paling dominan di Amerika. Tercatat sebanyak 61 persen pembangkit listrik berasal dari bahan bakar fosil seperti batu bara, gas alam, minyak bumi dan gas lainnya.
Sementara itu sekitar 20 persen berasal dari sumber energi terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga air, angin hingga panel surya atau solar sel. Sisanya, sebesar 19 persen berasal dari pembangkit listrik tenaga nuklir.
EIA menyebutkan tambahan pasokan setrum sebanyak 49 miliar kWh bakal berasal dari pembangkit listrik tenaga surya yang mengandalkan teknologi fotovoltaik surya skala kecil.
Berikut rinciannya:
Bahan bakar fosil (total) 60,8 persen
Gas alam 38,3 persen atau setara 2.504 miliar kWh listrik
Batu bara 21,8 persen atau setara 899 miliar kWh
Minyak bumi 0,5 persen atau menghasilkan setrum berkapasitas 19 miliar kWh
Cairan minyak bumi 0,3 persen sama dengan berkapasitas 11 miliar kWh
Kokas minyak bumi 0,2 persen sama dengan 7 miliar kWh
Gas lainnya 0,3 persen, sama dengan 11 miliar kWh
Energi terbarukan (total) 20,1 persen atau setara 778 miliar kWh
Angin 9,2 persen atau setara 380 miliar kWh
Pembangkit Listrik Tenaga Air 6,3 persen atau setara 260 kWh
Panel surya (total) 2,8 persen atau setara 115 miliar kWh
Fotovoltaik 2,8 persen atau setara 112 miliar kWH
Panas matahari 3 persen atau setara 3 miliar kWh
Boimassa (total) 1,3 persen atau setara 55 miliar kWh
Kayu 0,9 persen atau setara 37 miliar kWh
Gas TPA 0,2 persen atau sebesar 10 miliar kWh
Limbah padat perkotaan (biogenik) 0,2 persen atau setara 6 miliar kWh
Limbah biomassa lainnya 0,1 atau setara 2 miliar kWh
Panas bumi 0,4 persen atau setara 16 miliar kWh
Nuklir 18,9 persen atau setara 826 miliar kWh
Pemompaan tenaga air penyimpanan minus 0,1 persen atau minus 5 miliar kWh
Sumber lain 0,3 persen atau setara 12 miliar kWh.