Jakarta, 20 Oktober 2022 – Pertamina menggandeng Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam perdagangan karbon sebagai bentuk dukungan program dekarbonisasi dan pencapaian aspirasi nol emisi karbon alias net zero emissions (NZE) di Indonesia pada 2060, mendatang.
Pertamina sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang energi dianggap cocok melakukan kerja sama dengan BEI dalam mengembangkan inisiatif pembangunan bisnis karbon.
Pertamina dan BEI rencananya baru akan mengkaji potensi kerja sama bisnis guna meningkatkan kapasitas pengetahuan terkait penyelenggaraan voluntary carbon market dan compiance carbon market.
Ceruk yang bakal diambil dalam kerja sama antara Pertamina dan BEI dalam perdagangan karbon tersebut yakni memanfaatkan infrastruktur perdagangan karbon BEI dalam melaksanakan transaksi perdagangan karbon melalui bursa karbon di Tanah Air.
- Advertisement -
Sektor lain yang akan digarap dalam kerja sama tersebut yakni,pengembangan ekosistem perdagangan karbon nasional, pilot perdagangan karbon dalam negeri dan internasional. Ditambah, transfer informasi terkait pengembangan bisnis perdagangan karbon nasional dan internasional dan bentuk lainnya.
“Ini merupakan tahap lanjut dari langkah-langkah penjajakan yang kami lakukan untuk bisnis karbon sebagai upaya mempercepat pengembangan ekosistem perdagangan karbon nasional dan internasional,” kata Atep Salyadi Dariah Saputra, Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) saat penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pertamina dan BEI di Nusa Dua, Bali dalam rangkaian SOE International Conference & EXPO, 18 Oktober 2022.
Penandatangan Nota Kesepahaman antara Pertamina dan BEI dilakukan oleh selaku Atep Salyadi dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman.
Upaya mencapai target penurunan emisi melalui perdagangan karbon juga dilakukan Pertamina Group dengan Initiative Piloting VCM oleh Subholding Power & NRE (PPI) dan Subholding Upstream (PHE).