Jakarta, 28 Oktober 2022 – Perusahaan mobil listrik (EV) Tesla Inc, memutuskan untuk menurunkan harga jual mobil Model 3 dan Model Y sebanyak 9 persen di China. Hal itu dilakukan Tesla guna membalikkan trend kenaikan penjualan produknya di seluruh industri kaena permintaan pasar mobil listrik terus mengalami penurunan.
Pemotongan harga tersebut diunggah dalam daftar di situs web raksasa kendaraan listrik China pada Senin, 24 Oktober 2022, kemarin. Hal itu menjadi yang pertama dilakukan produsen mobil listrik besutan Elon Musk di China pada 2022 dan Tesla pun menawarkan insentif terbatas ke pembeli yang memilih asuransi pada bulan lalu. Saham Tesla tengah turun 4,9 persen menjadi 203,90 dolar AS pada awal perdagangan.
Pemotongan harga itu mengikuti komentar Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk pada pekan lalu yang menyebut sedang berlangsung resesi di China dan Eropa. Akibatnya, kata dia, Tesla akan kehilangan target pengiriman kendaraannya pada tahun ini.
Menurut Musk, terjadi permintaan kuat pada kuartal saat ini dan ia meperkirakan perusahaan yang berbasis di Austin, Texas tersebut akan mampu mengatasi resesi yang terjadi.
- Advertisement -
China Merchant Bank International (CMBI) menyebut pemotongan harga mobil Tesla tersebut sebagai upaya agar produk Tesla bisa bersaing di pasar mobil listrik, karena kini terjadi peningkatan risiko kompetitif bagi pembuat mobil listrik di China, dengan penjualan di seluruh industri diproyeksikan melambah hingga 2023.
“Pemotongan harga menggarisbawahi kemungkinan perang harga yang telah kami tekankan sejak Agustus,” kata analis CMBI, Shi Ji, dikutip dari Al Jazeera.
Pemotongan harga jual mobil listrik dilakukan Tesla di China pada 2021 lalu, guna mencoba menjadi lebih kompetitif di negara Tirai Bambu tersebut. Sebaliknya, di Amerika Serikat, pasar terbesar mobil listrik Tesla, menaikkan harga jual kendaraan listrik karena biaya bahan baku yang mengalami kenaikan.
Data penjualan ritel di China tumbuh 2,5 persen pada September 2022, di bawah perkiraan kenaikan sebesar 3,3 persen dan kurang dari setengah hari dari pertumbuhan 5,4 persen pada Agustus 2022.
Sementara itu, produsen mobil AS dan beberapa saingan China telah menaikkan harga beberapa kali sejak tahun lalu karena biaya bahan baku naik. Namun, Tesla secara teratur menyesuaikan harga mobilnya di China, termasuk pengurangan, yang mencerminkan subsidi pemerintah.
Tesla kini menjadi produsen mobil listrik terlaris di China setelah BYD Motor dan SAIC-GM-Wuling. Tesla menjadi satu-satunya pemain asing dalam daftar 15 teratas produsen mobil listrik berdasarkan rilis Asosiasi Mobil Penumpang China.
“Pemotongan harga ini terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan mobil secara keseluruhan di China karena kondisi makro dan persaingan dengan pemain lokal terkemuka BYD,” kata analis US Tiger Securities, Bo Pei.
Pei mengatakan XPeng, Nio Inc dan Li Auto mau tak mau harus mengikuti apa yang sudah dilakukan Tesla atau memilih untuk bersiap menghadapi tekanan yang lebih besar pada volume.
Melansir Reuters, Tesla mengaku menyesuaikan harga sesuai dengan biaya produksi pembuatan mobil listrik. Pemanfaatan kapasitas di Shanghai Gigafactory telah meningkat dan rantai pasokan tetap stabil meskipun ada pembatasan ketat karena target China bersih dari Covid-19, yang mengarah pada biaya yang lebih rendah.
Harga awal untuk sedan Model 3 diturunkan menjadi 265.900 yuan ($36.727) dari 279.900 yuan, sedangkan untuk kendaraan sport Model Y dipotong menjadi 288.900 yuan dari 316.900 yuan, harga produk yang tercantum di situs web China menunjukkan.
Tesla meningkatkan pabriknya di Shanghai tahun ini, setelah itu mengirimkan 83.135 mobil buatan China pada September, membuat rekor output untuk pabrik tersebut sejak produksi dimulai pada Desember 2019.