Jakarta, 28 Oktober 2022 – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumder Daya Mineral (ESDM) akan memperpanjang kontrak pasokan gasnya dengan Singapura lima tahun atau hingga 2028 mendatang.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, volume distribusi gas ke Singapura tersebut diperkirakan lebih rendah.
Adapun kontrak saat ini untuk gas alam pipa dilakukan Pemerintah RI melalui Grissik-Batam-Singapore Pipeline yang akan berakhir tahun depan.
[inline_related_posts title=”Kamu juga mungkin tertarik membaca ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Tasrif mengatakan bahwa kontrak baru mungkin ditandatangani pada minggu depan. Di bawah kontrak baru, Indonesia kemungkinan akan memasok volume gas yang lebih rendah ke Singapura.
“Pertama, permintaan domestik juga meningkat, dan kemudian sumur-sumur ini juga menipis,” kata Tasrif seperti dilansir Reuters, Jumat (28/10//2022).
Arifin tak menjelaskan lebih lanjut soal keadaan yang dimaksud.
Perlu diketahui, Kementerian ESDM sebelumnya dilaporkan berniat menyetop ekspor gas ke Singapura setelah habis kontrak tahun depan. Tujuan utamanya demi menggenjot pemanfaatan pasokan gas untuk kebutuhan dalam negeri.
Secara terpisah, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan bahwa volume pasokan dapat diturunkan 30% menjadi 40%, sebagai industri lokal. Seperti produsen pupuk yang mencari lebih banyak gas.
Kedua pejabat tersebut mengatakan bahwa Indonesia akan mendapatkan harga yang lebih baik untuk kontrak baru tetapi menolak untuk mengungkapkan rinciannya.
Adapun pasokan gas ke Singapura dari Indonesia dimulai melalui pipa sejauh 468 km (291 mil) pada 2003 lalu.