Jakarta, 15 November 2022 (SAHITYA.ID) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) resmi meluncurkan pembaruan aplikasi Info BMKG yang dilakukan secara virtual pada Kamis, 14 November 2022. Pembaruan tersebut dilakukan guna mendukung kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, selama dua hari, 15-16 November 2022.
Pembaruan aplikasi Info BMKG tersebut dimaksudkan guna memperkuat peringatan dini mengenai cuaca, iklim hingga gempa bumi di wilayah Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pembaruan aplikasi Info BMKG memang rutin dilakukan BMKG khususnya saat menyambut acara-acara berskala nasional maupun internasional.
“Dalam berbagai event, BMKG juga melayani kebutuhan masyarakat akan informasi yang berkenaan dengan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Sebelum G20, BMKG juga ikut menyukseskan sejumlah event diantaranya Asian Games 2018, MotoGP Mandalika 2022, PON XX Papua 2022, dan masih banyak lagi,” ungkap Dwikorita belum lama ini.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
“Khusus event KTT G20, informasi mengenai cuaca, iklim, dan gempa bumi akan disediakan di seluruh lokasi acara. Diantaranya di Garuda Wisnu Kencana, Hotel The Apurva Kempinski Bali, Kawasan Mangrove Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai Bali dan VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai,” tambahnya.
Selain itu, Dwikorita pun mengatakan inovasi pembaruan aplikasi Info BMKG tersebut sebagai respon terhadap situasi planet bumi yang sudah semakin mengalami perubahan yang sangat kompleks. Di antaranya, seringnya kejadian ekstream dengan durasi yang semakin bertambah dan tidak pasti terkait cuaca, iklim hingga fenomena tektonik dan vulkanik.
Adanya pembaruan aplikasi Info BMKG, kata dia, diharapkan data dan informasi yang diberikan kepada masyarakat luas dapat semakin cepat, tepat, dan akurat. Sehingga target zero victim apabila sewaktu-waktu Indonesia dihantam bencana alam bisa terwujud.
“Ini bagian dari ikhitar dan inovasi teknologi yang terus dilakukan oleh BMKG untuk menjaga republik ini. Semua kanal komunikasi kami maksimalkan untuk bisa menjangkau publik lebih luas lagi demi mewujudkan zero victim. Terpenting informasi yang dikeluarkan BMKG valid dan bukan kabar bohong atau hoax,” bebernya.
Pengembangan dan pembaharuan yang dilakukan pada aplikasi infoBMKG ini, 100 persen dikerjakan seluruhnya oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dari BMKG tanpa bantuan vendor. Menurut dia, banyak aplikasi cuaca yang bertebaran di Google Play Store dan Apple Store yang mengambil data dan informasi yang berasal dari infoBMKG.
Adanya fitur sistem peringatan dini
Dwikorita mengatakan aplikasi infoBMKG mulai dikembangkan pada tahun 2012 dan terus dilakukan pembaharuan juga inovasi hingga saat ini. Aplikasi ini, lanjut dia, tersedia untuk perangkat iOS maupun Android dengan berbagai fitur yang bisa diakses masyarakat secara gratis.
Hingga saat ini, aplikasi InfoBMKG telah diunduh lebih dari 5 juta pengguna melalui Play Store, sekaligus menjadikan Info BMKG sebagai aplikasi gratis nomor satu untuk layanan informasi cuaca, iklim, kualitas udara, dan gempa bumi. Pada tahun 2020, tambah dia, Aplikasi InfoBMKG juga dinobatkan oleh World Meteorological Organization (WMO) sebagai aplikasi terbaik untuk layanan cuaca sektor khusus yaitu pada sektor penerbangan dan maritim.
Dwikorita menjelaskan versi pembaharuan tahun 2022 ini tampilan user interface (UI) aplikasi infoBMKG jauh lebih segar dan menarik. Namun tetap mengedepankan user friendly, sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses data dan informasi yang dikeluarkan oleh BMKG.
Menurutnya, dalam pembaruan aplikasi tersebut sudah disematkan penambahan teknologi baru yang bermanfaat bagi pengguna aplikasi InfoBMKG, yaitu crowdsourcing. Melalui fitur tersebut, kata Dwikorita, pengguna bisa memberikan informasi mengenai perubahan cuaca dan gempa bumi di sekitar tempatnya.
Fitur crowsourcing dimaksudkan sebagai sarana verifikasi informasi yang dikeluarkan BMKG dan membantu BMKG dalam meningkatkan akurasi data dan informasi yang dikeluarkan BMKG.
Adapun beberapa fitur yang ditambahkan dalam pembaruan aplikasi ini yakni pertama, fitur Impact Based Forecasting (IBF) atau Informasi Cuaca Berbasis Dampak. Kedua, terdapat fitur citra satelit dan radar yang dikumpulkan dari 42 radar di seluruh Indonesia. Ketiga, fitur voice command yang merupakan fitur untuk membantu para penyandang disabilitas dalam mengakses data dan informasi.
“Dengan menekan tombol, nanti akan keluar suara yang membacakan prakiraan cuaca dan menjawab pertanyaan dari yang bersangkutan,” ungkapnya.
Selain itu, BMKG pun telah mengantisipasi sulitnya mengakses aplikasi akibat keterbatasan jaringan internet. BMKG telah menjalin kolaborasi dengan program BTS Bakti Kominfo untuk penyediaan informasi di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik adanya pembaharuan aplikasi InfoBMKG guna menunjang kesuksesan pelaksanaan KTT G20. Menurutnya, inovasi tersebut telah sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki dalam rangka menghadirkan keamanan dan kenyamanan selama penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Pengembagan sistem peringatan dini multi bencana yang dilakukan BMKG juga sejalan dengan salah satu rekomendasi yang dihasilkan dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022 di Bali yaitu pengembangan sistem peringatan dini untuk memastikan setiap orang terlindungi dalam jangka waktu 5 tahun kedepan dari risiko multi bencana.
“Selamat dan Terimakasih kepada BMKG yang telah mengambil bagian dalam menyukseskan penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Saya melihat BMKG sekarang berubah menjadi satu organisasi yang makin profesional, yang beradaptasi dengan cepat, dan mampu menyongsong tantangan-tantangan yang ada didepan,” kata Luhut.
Kepala Pusat Jaringan Komunikasi BMKG Gregorius Budi Dharmawan mengatakan aplikasi Multi Hazard Early Warning System (MHEWS) atau sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi telah diintegrasikan ke dalam aplikasi Info BMKG guna meminimalisir risiko akibat suatu bencana yang dapat memicu terjadinya beberapa bencana ikutan, ataupun meminimalkan risiko akibat kejadian beberapa bencana dalam satu waktu bersamaan yang dapat mengakibatkan dampak yang saling berpengaruh sehingga lebih dahsyat efeknya.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachri Radjab menyampaikan aplikasi InfoBMKG ini memiliki jangkauan hingga ke seluruh kecamatan di Indonesia dengan jangkauan prakiraan 7 hari mendatang, serta time stamp-nya 3 jam. Informasi yang diberikan dikemas dengan sederhana sehingga memudahkan masyarakat untuk memahami dan membacanya.
Kedepan, lanjut dia, BMKG akan mengembangkan resolusi waktu yang jauh lebih rapat hingga 1 jam. BMKG pun tengah membangun sistem yang dapat menghasilkan resolusi cuaca hingga ke level kelurahan. Ditargekan, pada kuartal ke-3 tahun 2023 inovasi tersebut bisa segera dirilis kepada publik.
Menurutnya, BMKG pun terus meningkatkan kemampuan pelayanan. Selain Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak, BMKG juga melakukan pendekatan berbasis User Specific Services (Layanan Berbasis Kebutuhan Pengguna). Misalnya, untuk sektor energi atau pariwisata.