Jakarta, 16 November 2022 (SAHITYA.ID) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan di The Apurva Kempinski, Bali, Senin, 14 November 2022. Pertemuan tersebut membahas tentang kerja sama ekonomi komprehensif antara kedua negara.
Jokowi mendorong kedua negara terus mengupayakan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif alias CEPA yang berisi terkait kesepakatan perdagangan besar, bisa segera dirampungkan.
“Kita harus instruksikan kepada para perunding agar hambatan yang ada segera dicarikan solusi yang bisa diterima kedua belah pihak dan perjanjian segera dirampungkan,” ucap Presiden Jokowi melalui keterangan tertulis yang diterima Sahitya.id, Rabu, 16 November 2022.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Jokowi dan Erdogan mencatat kemajuan dalam hubungan bilateral kedua negara yang ditandai dengan penandatanganan sejumlah perjanjian strategis antar pemerintah maupun antar pelaku usaha.
Beberapa perjanjian antara pemerintah yang ditandatangani para Menteri sesaat sebelum pertemuan kedua Presiden tersebut meliputi perjanjian di bidang pertahanan, kehutanan, lingkungan hidup, riset-teknologi dan inovasi serta perjanjian kerjasama pembangunan. Sementara kesepakatan antar pelaku usaha meliputi kesepakatan kerjasama produksi bus listrik di Indonesia antara Karsan dengan Credo Group serta kesepakatan untuk pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera.
Jokowi mengapresiasi Pemerintah Turki yang terus berkontribusi agar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bisa berlangsung. “Terima kasih atas kehadirannya di KTT G20. Bagi Indonesia, G20 harus dapat menghasilkan kerja sama konkret,” ucapnya.
Kedua tokoh internasional tersebut menaruh perhatian kepada upaya penyelesaian konflik Rusia-Ukraina. Mereka saling bertukar gagasan terkait apa yang bisa dilakukan bersama untuk mencari solusi damai dan untuk mencegah dampak negatifnya secara global, khususnya terhadap keamanan pangan dan energi.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Dubes RI Ankara Lalu Muhammad Iqbal, dan Dirjen Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri Umar Hadi.