Jakarta, 2 November 2022 (SAHITYA.ID) – Energi dari sudut pandang fisika dimaknai sebagai suatu kapasitas untuk melakukan pekerjaan atau usaha.Energi dapat berpindah melalui interaksi fundamental.
Secara sederhana, contoh penggunaan energi bisa termuat saat kita mengkonsumsi makanan lantas menjadi energi dalam tubuh. Kemudian kita melakukan aktivitas semisal berjalan. Aktivitas itu bisa terjadi berkat hadirnya energi dalam tubuh.
Sahabat Sahitya.id, tahukan kamu, bentuk energi itu bermacam-macam loh. Ada energi kinetik, termal atau panas, mekanik, listrik, nuklir, kimia hingga energi potensial.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Sebagaimana dikutip dari buku Energi dan Perubahannya untuk Guru SD (2012), berikut beberapa bentuk energi beserta penjelasannya:
1. Energi kinetik
Memahami energi kinetik akan lebih mudah melalui serangkaian contoh. Apabila kamu melihat seseorang sedang berlari, maka posisi orang tersebut pasti berubah setiap detiknya. Perubahan posisi ini menunjukkan kalau orang itu memiliki energi.
Maka, energi kinetik bisa didefinisikan sebagai energi yang dimiliki benda yang bergerak. Adapun besar kecilnya energi kinetik suatu benda tergantung pada massa dan pergerakan benda tersebut.
Alhasil, energi kinetik suatu benda berbanding lurus dengan massa benda tersebut. Sebagai ilustrasi, sebuah batu dengan berat 2 kg, memiliki energi kinetk lebih besar dibandingkan dengan bola golf yang hanya memiliki massa 250 gram, saat kedua benda itu dilemparkan dengan kecepatan yang sama.
Selain itu, energi kinetik suatu benda pun setara dengan kuadrat kecepatannya. Misalkan, sepeda motor yang bergerak dengan kecepatan 20 meter per menit memiliki energi kinetik empat kali lipat dibanding saat sepeda motor tersebut bergerak dengan kecepatan 10 meter per menit.
2. Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya atau kondisinya. Beberapa bentuk energi potensial yakni, energi gravitasi, energi potensial pegas, energi potensial listrik dan yang lainnya.
Secara sederhana, bila benda berada di sekitar bumi, maka energi yang dimilikinya biasa disebut dengan energi potensial gravitasi.
3. Energi mekanik
Apabila ada suatu benda yang jatuh bebas dari ketinggian, maka benda itu memiliki dua energi secara sekaligus, yakni energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Penjumlahan kedua energi tersebut dinamakan sebagai energi mekanik.
Dalam energi mekanik kita mengenal dengan adanya hukum kekekalan energi mekanik, di mana besarnya energi mekanik yang dimiliki suatu benda pada setiap perubahan posisi selalu tetap.
Dengan kata lain, apabila pada suatu posisi energi potensial yang dimiliki benda maksimal, maka pada posisi tersebut energi kinetiknya sebaliknya yakni minimal. Begitupun sebaliknya.
4. Energi panas
Energi termal atau panas merupakan sejumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh atom-atom dan molekul-molekul yang membentuk sebuah zat.
Berdasarkan teori kinetik-molekul benda panas memiliki energi yang lebih besar dibanding benda dingin. Apabila kedua benda itu bersentuhan, maka akan terjadi aliran energi dari benda bersuhu tinggi ke benda dingin atau bersuhu rendah.
Contohnya, saat kita memanaskan air dalam sebuah panci menggunakan kompor listrik, saat proses pemanasan dimulai, elemen kompor listrik secara bertahap mengalami kenaikan suhu. Hal itu disebabkan karena energi kinetik rata-rata molekul-molekul elemen listrik meningkat setara dengan kenaikan suhunya.
Energi yang berpindah dari satu benda ke benda lainnya karena perbedaan suhu dikenal dengan sebutan kalor (heat).