Jakarta, 24 Oktober 2022 – Nuklir merupakan energi yang dihasilkan dari inti atom. Nuklir berasal dari istilah nucleus. Terdapat dua jenis reaksi nuklir yang diperlukan untuk melepaskan energi nuklir.
melansir dari Batan.go.id, pertama, reaksi fisi–pembelahan inti, ini yang banyak digunakan dalam reaktor nuklir atau bahkan bom atom. Adapun, reaksi kedua yakni reaksi fusi di mana penggabungan dua inti atom menjadi satu inti atom dengan tingkat gramasi lebih berat. Reaksi tersebut terjadi secara alamiah di matahari.
“Nuklir mempunyai manfaat khususnya bidang energi dimana energinya sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, sehingga nuklir bisa dibilang gift dari Tuhan YME, sama seperti energi yang lain,” kata Anis Rohanda, peneliti Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
Menurut Anis, pemanfataan nuklir pun tidak hanya sebatas di bidang energi saja. Di beberapa negara termasuk Indonesia, pemanfaatan nuklir sudah sampai ke sektor industri, kesehatan, hgingga bidang pangan ataupun pertanian. Di sektor kesehatan, nuklir digunakan untuk pemeriksaan sebuah penyakit, sementara di bidang pertanian untuk menghasilkan varietas unggul.
- Advertisement -
“Bahkan, saat ini juga sedang dikembangkan produk baterai yang memanfaatkan teknologi nuklir, meskipun saat ini baru dalam tahap prototif,” bebernya.
Anis mengatakan nuklir itu bisa diibaratkan sebagai dua mata pisau. Artinya, lanjut dia, bila digunakan oleh orang baik, maka akan bermanfaat, tapi bila digunakan oleh orang jaat maka akan menjadi bahaya ataupun bencana.
“Kita harus mengenal dan mengetahui lebih dahulu apa itu nuklir, dan bijak dalam memanfaatkan yang ada di nuklir dengan sebaik-baiknya bagi kehidupan manusia,” bebernya.
Di tengah krisis energi yang sedang menyerang belahan dunia manapun, setiap negara berlomba-lomba untuk menemukan sumber energi alternatif yang bisa mengatasi masalah krisis yang sedang dihadapi. Salah satu jawabannya tentu energi yang bersumber dari nuklir.
Menurut Anis, dengan adanya bonus demografi sudah barang tentu dibutuhkan energi yang lebih besar untuk bisa digunakan umat manusia. Sederhananya, semakin banyak peralatan yang memerlukan energi agar bisa berfungsi, semisal membutuhkan energi listrik. Energi nuklir menjadi bagian dari solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang lebih bersih dan bisa mengurangi perubahan iklim.
Indonesia sendiri kini sudah memiliki modal yang cukup, misalnya dengan berpengalaman mengoperasikan reaktor riset selama puluhan tahun, dan SMD-nya pun sudah mumpuni. Meski begitu terkait pembangkit listrik tenaga nuklir, Batan hanya bertugas sebagai pemberi masukan saja dan tidak memiliki wewenang apakah PLTN akan dibangun atau tidak.
“Batan tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan apakah PLTN akan dibangun atau tidak”, ungkapnya.
Menurut dia, pemanfaatan nuklir secara bertanggung jawab akan jadi solusi tepat bagi beberapa tantangan pembangunan baik itu sebagai energi ataupun pemanfaatan lain di bilang pertanian, maupun kesehatan.