Jakarta, 1 November 2022 (SAHITYA.ID) – Pengembangan kawasan Proving Ground atau Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) yang ada di Bekasi, Jawa Barat akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara.
Proyek ini digadang-gadang dapat menghasilkan pengujian tipe kendaraan bermotor yang lebih akurat dan memenuhi standar internasional. Groundbreaking pembangunannya ditargetkan pada tahun ini (2022) dan akan beroperasi penuh pada 2024 mendatang.
[inline_related_posts title=”Temukan artikel menarik lainnya di bawah ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
“Sehingga tidak hanya akan meningkatkan aspek keselamatan kendaraan bermotor, namun juga mendukung komitmen Indonesia untuk mengendalikan tingkat emisi karbon pada kendaraan,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Senin (31/10/2022).
- Advertisement -
Dengan hadirnya Proving Ground sebagai fasilitas pengujian kendaraan terbesar se-Asia Tenggara, menurut Menhub, akan meningkatkan daya saing karena uji coba produk otomotif bisa dilakukan di dalam negeri dan langsung bisa diekspor tanpa harus dilakukan uji coba kembali di luar negeri.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa pihaknya selalu siap memberikan dukungan dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, untuk bekerjasama menggunakan berbagai macam fasilitas pembiayaan inovatif yang terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dari kementerian dan lembaga.
Sri Mulyani berharap, proyek tersebut tidak hanya sekedar biayanya, tapi manfaatnya bagi perekonomian nasional, dan bagi perekonomian di Bekasi yang menjadi lokasi akan bisa meningkatkan aktivitas.
Yaitu mendukung industri otomotif Indonesia sehingga mampu menembus pasar internasional, dan memberikan jaminan keselamatan di dalam negeri dengan standar otomotif yang sudah dibakukan, baik pada level regional ASEAN maupun internasional.
“Saya senang karena disini tidak sekedar membangun proyek, namun juga membangun sebuah sistem, termasuk dari sisi perawatannya, sehingga dia akan menjadi salah satu ikon dari center of excellent yang saya harap akan mampu mendukung industri otomotif makin kompetitif dan dikenal di seluruh dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo, menyatakan bahwa melalui proyek Proving Ground Bekasi tersebut PT PII mendukung penuh Kemenkeu dan Kemenhub dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, khususnya dalam dukungan pada ekosistem kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia.
Kemudian penurunan emisi kendaraan bermotor dengan mandat yang dipercayakan kepada pihaknya yaitu pelaksana fasilitas penyiapan dan pendampingan Transaksi dan Penjaminan pada proyek tersebut.
“Kami berharap dengan dukungan yang kami berikan dapat mempercepat pembangunan proyek Proving Ground Bekasi, dan juga dapat membantu Pemerintah pada proyek strategis nasional lainnya yang membutuhkan PDF dan penjaminan dengan skema KPBU sehingga dapat mendukung dapat meringankan APBN yang saat ini tengah fokus dialokasikan untuk
Pemulihan Ekonomi Nasional,” tutup Sutopo.
Sebagai informasi, Proving Ground merupakan fasilitas pengujian di luar ruangan (outdoor test) sesuai dengan standar internasional yang telah mengadopsi United Nations Agreement Concerning The Adoption of Uniform Conditions of Approval and Reciprocal Recognition of hApproval For Motor Vehicle Equipment and Parts (UN Agreement).
Akan ada sekitar 16 fasilitas pengujian sesuai dengan standar internasional United Nation Regulation (UNR) yang rencananya akan diterapkan di negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Mutual Recognition Agreement.