Jakarta, 30 Oktober (SAHITYA.ID) 2022 – Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menerima Kunjungan delegasi Parlemen Jerman yang dipimpin Christoph Hoffmann (Free Democratic Party). Perubahan iklim alias dan ancaman krisis energi menjadi isu utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Kami sepakat bahwa apa yang mereka rasakan di Jerman dan negara Eropa pada umumnya soal perubahan iklim,” Katanya, Kamis (29/10/2022).
[inline_related_posts title=”Kamu juga mungkin tertarik membaca ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
Sugeng mengatakan, saat ini negara – negara Eropa tengah berjibaku dengan perubahan iklim dan ancaman krisis energi.
- Advertisement -
Mulai dari gelombang panas yang terjadi beberapa lalu di sebagian besar negara Eropa, hingga kenaikan harga energi di Eropa yang telah meningkat empat kali lipat pascakonflik Rusia-Ukraina.
“Jerman misalnya sudah dijatah bagaimana penggunaan air panas untuk rumah tangga, karena sangat bergantung pada energi gas Rusia yang diembargo, sehingga suplai gas eropa sangat berkurang,” jelas Sugeng.
Melihat kondisi tersebut, lanjut Sugeng, Parlemen Indonesia dan Parlemen Jerman sepakat mempromosikan kerjasama energi baru dan terbarukan untuk ditingkatkan lebih jauh dalam berbagai skema.
Menurutnya, krisis energi saat ini bisa menjadi titik balik untuk mempercepat sistem energi yang bersih dan berkelanjutan.
Selain itu, pertemuan itu juga membahas terkait pembangunan IKN, Politisi dari F-NasDem ini juga menyampaikan bahwa Pembangunan Ibu Kota akan mengusung konsep Future Smart Forest City of Indonesia, sehingga akan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
Dia menambahkan, pemindahan IKN bertujuan agar Indonesia semakin kompetitif di tingkat global. Pemindahan IKN ini juga sebagai upaya membangun lokomotif baru untuk transformasi menuju Indonesia berbasis inovasi, teknologi dan ekonomi hijau.
“Pembangunan Ibu Kota yang akan dibangun di Kalimantan Timur adalah konsep Green City karena mengusung zero emission, kalaupun ada BBM akan menggunakan standar emisi Euro 4, karena ramah lingkungan dan kandungan karbon yang sangat kecil,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Delegasi Parlemen Jerman Christoph Hoffmann menyampaikan Indonesia dan Jerman pada tahun ini mengemban Presidensi pada dua forum strategis global, yaitu Indonesia sebagai Presidensi G20 dan Jerman pada Presidensi G7.
Sebagai Presidensi G20 dan G7, diharapkan Indonesia dan Jerman dapat menjadi mitra dalam mengatasi perubahan iklim dan mempercepat transisi energi yang berkelanjutan.
“Kolaborasi dan sinergi yang erat antara kedua negara merupakan kunci dalam penyelesaian berbagai isu dan tantangan global, termasuk dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan serta menjaga pemanasan global lebih dari 1,5 derajat Celcius,” jelasnya.