Jakarta, 1 November 2022 (SAHITYA.ID) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat meneken kesepakatan dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) terkait penyediaan tenaga listrik dari tempat pengolahan dan pemrosesan akhir sampah regional Legok Nangka.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai meneken komitmen kerja sama tersebut bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Hotel Sofitel Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa, 1 November 2022.
Kerja sama antara Pemprov Jabar dengan PLN tersebut akan menghadirkan lingkungan yang bersih karena menggunakan teknologi energi terbarukan (ET) yang ada di TPPAS Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung.
[inline_related_posts title=”Temukan artikel menarik lainnya di bawah ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Ridwan Kamil menyebut kerja sama itu sebagai bentuk konkret PLN yang telah membuat sebuah gebrakan dahsyat yang memberikan manfaat untuk masyarakat melalui penerapan energi terbarukan di bidang kelistrikan.
“Penandatanganan tadi luar biasa, saya mengapresiasi kepada Pak Darmawan Prasodjo selaku Dirut PLN untuk pelan-pelan bertransisi. Sampai nanti di tahun 2050-2060-an kita bisa punya listrik dengan sumber-sumber full energi terbarukan,” kata Ridwan Kamil.
Kang Emil–sapaan akrab Ridwan, mengatakan guna mewujudkan transisi energi berjalan lancar, maka perlu mengubah kebiasaan buruk yang sifatnya konvesional seperti membuang sampah sembarangan hingga membakar sampah seenaknya yang berujung pada polusi udara.
“Harapannya tak ada lagi pengelolaan sampah yang sifatnya konvensional dan perilaku-perilaku buruk membuang sampah ke sungai, membakar sampah yang membuat polusi. Kebiasaan-kebiasaan itu harus sudah mulai ditinggalkan,” bebernya.
Ia pun mengatakan, TPPAS Legok Nangka menjadi solusi dalam penanganan sampah di wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Garut.
Kang Emil merasa bahagia karena Jabar menjadi provinsi yang terdepan dalam mempersiapkan waste to energy terbesar di Indonesia. “Dari sisi Provinsi Jawa Barat, kami sangat berbahagia karena kami sedang mempersiapkan salah satu proyek terbesar di Indonesia, yaitu waste to energy dari sampah-sampah limbah kabupaten/ kota menjadi listrik. Untuk llstriknya nanti didistribusikan oleh PLN,” ujarnya.
“Kesepakatan ini jangka panjang. Nilai angkanya dan sejumlah hal lain tidak mudah dan tak banyak yang berhasil sampai ke level ini,” tambahnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan dalam memulai transisi energi harus dilakukan secara bersama-sama. Kerja sama dengan Pemprov Jabar, kata dia, merupakan implementasi nyata dalam menjalankan sebuah rencana mengatasi pemanasan global.
“Dalam menjalankan transisi energi agar bumi tidak lagi memanas, PLN tidak bisa menjalankan tugas ini dalam suasana kesendirian. Kita harus menghadapi tugas berat ini dengan kolaborasi,” ucap Darmawan.
“Hari ini adalah pengejawantahan semangat kolaborasi dengan penandatanganan antara Pemdaprov Jabar dan PLN agar dunia yang tadinya semakin memanas bisa didinginkan,” ia menyambung.
Ia menilai, kesepakatan bersama antara Pemprov Jabar dan PLN guna menghadirkan lingkungan yang bersih bisa terjadi tidak hanya di tingkat nasional, melainkan juga internasional, dengan Provonsi Jabar sebagai percontohan.
“Koaborasi ini ada dua, yang pertama bagaimana memenuhi kebutuhan energi berbasis energi bersih, dan PLN membantu PemdaprovnJabar agar bisa lingkungannya menjadi bersih. Jadi ini suatu kolaborasi sebagai contoh, bahwa kita bisa dalam skala besar bukan hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional,” ucap dia.
Sebelumnya, Kang Emil dalam Rapat Paripurna Persetujuan Ranperda APBD 2023 dan RTRW 2022- 2042 di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Senin (31/10/2022), mengatakan, secepatnya Pemprov Jabar akan menggaet investor untuk mengelola Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di TPPAS Legok Nangka. Ia berencana menggandeng perusahaan asal Jepang untuk mengerjakan PLTSa tersebut.