Jakarta, 12 November 2022 (SAHITYA.ID) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa pemerintah terus berkomitmen untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata global tetap di bawah 1,5 derajat Celcius sesuai dengan kesepakatan pada Paris Agreement di 2015.
“Jika Indonesia hanya melakukan business as usual dan tidak melakukan perubahan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, kita akan memproduksi 1,5 giga ton CO2 pada tahun 2060,” ujar Arifin, Jumat (11/11).
Lebih lanjut, ia menyatakan komitmen Indonesia mengurangi emisi untuk menjaga kenaikan suhu global adalah dengan menaikkan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) dari target pengurangan emisi karbon menjadi 32 persen pada tahun 2030.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
“Target pengurangan emisi karbon sebelumnya 29 persen atau setara dengan 835 juta ton CO2, dan ditingkatkan menjadi 32 persen atau setara dengan 912 juta ton CO2,” imbuhnya.
Selain dengan meningkatkan target E-NDC, Arifin memaparkan bahwa Indonesia juga berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Adapun, langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan pemerintah untuk mengurangi emisi, jelas Arifin adalah dengan melakukan konversi bahan bakar minyak ke Liquefied natural gas (LNG), memanfaatkan kompor listrik, menggunakan biofuel untuk menggantikan bahan bakar minyak, dan mengakselerasi instalasi rooftop solar panel.
“Salah satu yang terpenting ialah dengan mengurangi pembangkit berbahan bakar batubara (PLTU) dan membangun pembangkit-pembangkit menggunakan Energi baru dan Terbarukan,” tambahnya.
Ia menambahkan dengan melakukan konversi ke motor listrik akan memberikan manfaat kepada pelaku usaha kecil dan menengah, karena pemerintah mengedukasi kepada industri kecil dan menengah untuk memiliki skill dalam mengkonversi motor konvensional ke motor listrik.
“Ini juga akan menggerakkan roda perekonomian dan memberikan multiplier effect,” sebutnya.