Jakarta, 14 November 2022 (SAHITYA.ID) – Peristiwa teror bom terjadi di daerah Taksim, Istanbul, Turki pada Minggu (13/11/2022) pukul 4.20 waktu setempat. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dipastikan bertolak dari Istanbul menuju Bali untuk menghadiri KTT para pemimpin G20 ke-17 pada Minggu malam.
“Indonesia menghargai keputusan Presiden Erdogan untuk tetap menghadiri pertemuan G20 di Indonesia, di tengah kedukaan ini,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Senin (14/11/2022).
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
Melansir Anadolu Agency, Erdogan turut didampingi oleh istrinya Emine Erdogan, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, Menteri Pertahanan Hulusi Akar, dan Menteri Keuangan Nureddin Nebati.
- Advertisement -
Kemudian, Menteri Pertanian dan Kehutanan Vahit Kirisci, Direktur Komunikasi Fahrettin Altun, Juru Bicara Kepresidenan Ibrahim Kalin, Kepala Direktorat Industri Pertahanan Ismail Demir dan juru bicara Partai AK Omer Celik.
Tema utama KTT yang akan berlangsung pada 15-16 November ini adalah Recover Together, Recover Stronger.
Dengan tema ini, para pemimpin G20 akan bertukar pandangan dalam tiga sesi bertajuk Ketahanan Pangan dan Energi, Kesehatan, dan Transformasi Digital.
Erdogan dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dari berbagai negara di sela-sela KTT tersebut.
Dia juga akan mengadakan pertemuan bilateral ekstensif dengan tuan rumah dan Presiden Indonesia Joko Widodo pada Senin sebelum KTT.
Selama pertemuan tersebut, para pemimpin akan meninjau hubungan bilateral dalam semua dimensi, dan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengembangkan kerja sama lebih lanjut.
WNI Aman
Sementara itu, pelaku dan motif serangan bom di Turki masih dalam penyelidikan polisi. Sejauh ini diperoleh informasi bahwa sekurangnya enam orang meninggal dunia dan 53 orang luka akibat kejadian tersebut.
KBRI Ankara dan KJRI Istanbul saat ini berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia yang ada di sekitar lokasi. Hingga saat ini, tidak terdapat informasi mengenai WNI yang menjadi korban.
“Berdasarkan database, jumlah WNI yang menetap di Istanbul sekitar 500 orang. Namun demikian, lokasi kejadian tersebut adalah salah satu tujuan favorit wisatawan asing, termasuk WNI yang melakukan perjalanan wisata ke Istanbul, Turki,” bunyi keterangan Kemenlu.
Masyarakat Indonesia di Istanbul dan sekitarnya diminta meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat keramaian jika tidak ada keperluan mendesak.
Selain itu, Dalam keadaan darurat agar segera menghubungi otoritas setempat dan Perwakilan RI.
Pemerintah Indonesia mengecam aksi serangan bom ini dan menyampaikan duka cita yg mendalam atas korban meninggal dan luka-luka. Indonesia berharap mereka yang bertanggung jawab atas kejadian ini dapat segera ditangkap.