Jakarta, 7 November 2022 (SAHITYA.ID) – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan pengaturan operasional pesawat udara selama penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) Presidensi G20 Indonesia mulai 12-18 November 2022 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali.
Pengaturan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) No.12 tahun 2022 tentang Pengaturan Operasional Penerbangan Selama Penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia 2022 di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Adapun SE ini telah diterbitkan pada 3 November 2022.
Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Nur Isnin Istiartono, menjelaskan bahwa surat edaran tersebut bertujuan untuk memastikan pelaksanaan pengaturan penerbangan berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Serta meminimalisir dampak gangguan terhadap pelayanan penerbangan selama rangkaian kegiatan penyelenggaraan KTT Presidensi G20 Indonesia.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Lebih lanjut ia menjabarkan, pengaturan operasional pesawat udara akan dilakukan dengan beberapa ketentuan, yaitu jam operasional ditetapkan selama 24 jam dan penerbangan komersial dilarang melakukan parkir menginap (Remain Over Night/RON).
“Diberlakukan pula pembatasan operasi penerbangan (limited operation) di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai untuk penerbangan reguler mulai 13-17 November 2022,” ujarnya, Minggu (6/11/2022).
Menurutnya pola limited operation ini untuk memberikan ruang terhadap penanganan penerbangan VVIP sesuai dengan ketentuan regulasi, namun tetap memastikan kebutuhan terhadap penerbangan regular dengan jumlah pergerakan tertentu atau terbatas.
Selain itu, telah ditetapkan 11 Bandar udara pendukung yang beroperasi selama 24 jam. Bandara pendukung ini akan digunakan untuk kepentingan penempatan pesawat udara VVIP G20 dan pendukungnya, yaitu Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Syamsuddin Noor.
Selain itu, bandara pendukung lainnya adalah Banjarmasin, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Banyuwangi, serta Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Selama penyelenggaraan KTT Presidensi G20 ini, Ditjen Perhubungan Udara mengharapkan semua operator penerbangan agar aktif memberikan informasi kepada masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi udara terkait penyelenggaraan KTT Presidensi G20 beserta setiap dinamika operasional penerbangan.
“Agar masyarakat yang akan bepergian dari dan menuju Bali, dapat menyesuaikan rencana perjalanannya lebih awal agar tidak mengalami hambatan,” ujarnya