Jakarta, 3 November 2022 (SAHITYA.ID) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka kolaborasi internasional untuk mendukung transisi energi hijau menuju emisi nol bersih atau Net Zero Emission pada 2060.
“BRIN mendukung green energy transition (transisi energi hijau) untuk menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan kolaborasi internasional dan melalui berbagai program,” ucap Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito dalam keterangan tertulis yang diterima Sahitya.id, Kamis (11/3/2022).
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
Mego menjelaskan, semua negara di dunia perlu bersatu dalam melakukan upaya maksimal untuk membangun masyarakat rendah karbon dengan mengurangi emisi global hingga separuh dari tingkat saat ini pada 2050.
- Advertisement -
Dia menuturkan, masyarakat dan industri diharapkan secara proaktif mengambil tindakan untuk berkontribusi pada terciptanya masyarakat rendah karbon menuju Indonesia Bebas Emisi Karbon pada 2060.
Indonesia sendiri berkomitmen untuk mencapai target penurunan emisi termasuk emisi nol bersih pada 2060.
Pencapaian target tersebut membutuhkan langkah-langkah strategis pengurangan emisi dengan menggunakan riset, sistem informasi dan teknologi, dan kerja sama lintas sektor antara para pemangku kepentingan.
“Semoga Net Zero Emission Indonesia dapat tercapai, bahkan sebelum 2060, agar memberikan manfaat yang krusial bagi Indonesia di bidang lingkungan, sosial dan ekonomi,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Dewan Energi Nasional (DEN) Suharyati mengatakan, pihaknya akan melakukan peninjauan ulang terhadap Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah diterbitkan sejak 2019 dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan isu-isu yang berkembang saat ini.
Seperti komitmen pengurangan emisi dan komitmen Indonesia untuk mencapai NZE pada 2060.
“KEN kemudian diturunkan menjadi Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Di dalam RUEN sendiri, sudah ada program kegiatan untuk pembangunan hidrogen. Namun, karena dipersiapkan pada 2014, hidrogen difokuskan untuk memanfaatkan batubara domestik, bukan dari energi baru terbarukan,” tuturnya.