Jakarta, 8 November 2022 (SAHITYA.ID) – Motor listrik kian populer seiring dengan kesadaran masyarakat saat ini untuk hidup dengan gaya hidup ‘go green’ yang semakin tinggi. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, industri otomotif telah melalui inovasi, salah satunya dengan kehadiran motor listrik.
Kehadiran motor listrik tampaknya akan membuka jalan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Namun, jangan terburu-buru membeli motor listrik.
Seperti kita ketahui, perbedaan karakteristik kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) dengan kendaraan listrik sendiri pada dasarnya pada sumber tenaga yang digunakan.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Untuk kendaraan BBM, tenaga yang didapatkan dari bahan bakar minyak. Sementara kendaraan listrik mendapatkan tenaganya dari baterai yang menyimpan tenaga listrik.
Walaupun tenaga untuk melakukan pengisian baterai pada kendaraan listrik dapat bersumber dari PLTU yang menggunakan BBM maupun batubara, akan tetapi kendaraan listrik masih memiliki efisiensi yang lebih baik dan menghasilkan jejak karbon yang lebih sedikit dibanding kendaraan BBM.
Kendaraan listrik sendiri saat ini masih dalam tahap pengembangan. Berbagai produsen berlomba-lomba menyediakan kendaraan listrik dengan berbagai fitur dan bekerjasama dengan penyedia jasa guna mendukung ekosistem kendaraan listrik itu sendiri.
Untuk motor listrik, saat ini juga tersedia berbagai variasi. Berkaitan dengan motor listri, berikut dua hal yang harus diperhatikan sebelum membeli. Disimak ya!
Kondisi baterai
Sebagaimana sudah disebutkan, motor listrik pengisian tenaganya didapatkan dari baterai. Sebagai sumber tenaga utama penggerak kendaraan, saat ini terdapat dua jenis sistem pengisian baterai pada motor listrik.
Pertama yaitu motor listrik dengan baterai yang rechargable. Kedua, adalah motor listrik dengan sistem swap baterai.
Motor listrik dengan baterai rechargable, kondisi baterai menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Hal itu mengingat kondisi baterai sangat mempengaruhi kinerja motor listrik itu sendiri.
Di samping itu, secara finansial baterai sendiri merupakan komponen yang memiliki prosentase yang cukup signifikan pada motor listrik itu sendiri. Untuk motor listrik baru dengan harga Rp16.000.000,- kemudian harga bekas yang umumnya ditawarkan di pasaran adalah Rp12.500.000,.
Sementara untuk harga penggantian baterainya berkisar Rp8.000.000. Sehingga, apabila diprosentasekan, harga baterainya saja 50 persen dari harga baru dan 64 persen harga motor listrik bekasnya.
Sementara untuk motor listrik dengan sistem swap baterai, pengguna motor tidak perlu melakukan charging sendiri baterai motor listriknya. Melainkan dengan sistem tukar seperti kita menukar tabung gas atau galon air.
Namun untuk energi yang digunakan dihitung berdasarkan perhitungan seperti pulsa listrik dengan satuan jarak (km) yang ditempuh.
Dalam hal ini apabila pengguna motor listrik akan kehabisan energi baterai di jalan, pengguna tersebut dapat menukarnya dengan baterai yang terisi penuh di lokasi yang bekerjasama dengan penyedia jasa swap baterai.
Sistem ini tentu memberikan kemudahan bagi pengguna dalam hal fleksibilitas pengisian baterai. Walaupun demikian penyedia jasa swap saat ini masih terbatas di kota-kota besar dan belum menjangkau wilayah yang luas.
Dari sisi penilaian, motor listrik dengan baterai swap, kondisi baterai mungkin bukan lagi menjadi faktor dominan pembentuk nilainya. Kecuali motor listrik tersebut berada di daerah yang belum terkover penyedia jasa swap baterai.
Kondisi sistem penggerak
Berbeda dengan kendaraan BBM yang menggunakan mesin pembakaran internal, motor listrik menggunakan penggerak berupa dinamo yang digerakkan dengan energi listrik.
Sistem penggerak motor listrik sendiri dapat dibedakan dalam dua kategori. Pertama, motor listrik yang tertanam bersama dengan velg motor listrik sehingga energi yang dihasilkan langsung memutar roda tanpa memerlukan sistem transmisi tenaga.
Kemudian yang kedua adalah motor listrik dengan transmisi penggerak di mana motor penggerak berada pada posisi di bagian tengah kendaraan seperti motor BBM pada umumnya.
Kemudian, untuk menyalurkan tenaga ke roda memerlukan transmisi berupa v-belt. Untuk mesin dengan sistem transmisi tambahan, selain kondisi mesin, kondisi transmisi juga perlu diperhatikan.
Kondisi sistem penggerak tentu menjadi faktor dominan mengingat fungsi utama dari motor listrik sendiri adalah sebagai alat transportasi. Kondisi mesin penggerak akan sangat berpengaruh pada kinerja motor listrik itu sendiri.
Dari sisi harga, dinamo motor listrik untuk jenis motor listrik berkisar pada Rp4.000.000. Apabila diprosentasekan dengan harga baru dan harga bekas sebagaimana pada poin pertama, maka dinamo tersebut menyumbang 25 persen dari harga baru dan 32 persen dari harga bekasnya.
Demikian gambaran pelaksanaan penilaian terkait penilaian motor listrik dengan baterai rechargeable. Semoga bermanfaat ya!