Jakarta, 25 Oktober 2022 – Hidroponik merupakan sebuah teknik budidaya yang saat ini ramai digunakan oleh beberapa orang terutama masyarakat kota yang minim akan lahan bercocok tanam. Teknik hidroponik sendiri memanfaatkan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan bentuknya cair kemudian diracik untuk tanaman dengan cara disiram ataupun irigasi tetes.
Sayuran yang biasanya ditanamkan dengan metode hidroponik biasanya sayuran umum seperti selada, kangkung, bayam, tomat, dan masih banyak lagi. Budidaya ini banyak disukai oleh para Ibu rumah tangga karena budidayanya yang terbilang mudah dan bisa dilakukan dirumah dengan lahan yang sempit.
Faktor yang sangat mempengaruhi dari keberhasilan hidroponik adalah air yang digunakan, biasanya air dalam hidroponik menggunakan penggerak pompa air dan tentunya menggunakan listrik PLN untuk menjadi sumber dayanya. Meskipun begitu untuk menghemat ada pemanfaatan lainnya yaitu menggunakan panel surya sebagai penggerak pompa air tersebut.
Dilansir dari Jurnal Politeknik Negeri Sambas menyebutkan pemanfaatan tenaga surya dapat mengatasi permasalahan dari konsumsi listrik yang memakan banyak energi berlebih sebab pompa air yang digunakan oleh hidroponik harus menyala selama 24 jam untuk mengalirkan air serta nutrisi pada tanaman. Maka dari itu solusi untuk menghematnya adalah bisa dengan menggunakan panel surya sebagai sumber listrik tersebut, bahkan bisa menjadi solusi untuk terhindar dari pemadaman listrik yang tidak terduga dan bisa membuat tanaman cepat layu.
- Advertisement -
Langkah-Langkah dalam Menanam Hidroponik
Dikutip dari situs kompas.com ada beberapa langkah-langkah yang dapat diikuti bilamana ingin membudidaya tanaman seperti sayuran dengan metode Hidroponik dan media tanam arang sekam, berikut adalah langkahnya:
- Persiapkan Bahan
Langkah pertama tentunya menyiapkan semua bahan yang dibutuhkan seperti tray yang berfungsi sebagai penyemaian, benih sayuran, arang sekam, hingga polybag
- Pembenihan
Pada tahapan pembenihan ada beberapa langkah yang harus diikuti dan diperhatikan seperti berikut:
– Masukan arang sekam ke dalam tray yang sudah disiapkan
– Setelah itu masukan benih tanaman secara satu per satu ke dalam lubang tanam
– Taburkan kembali arang sekam secukupnya agar menutupi benih
– Setelah itu siram benih dengan semprotan agar media tanam tersebut tidak terhambur
– Jika sudah kemudian tutup dengan plastik hitam dalam kurun waktu dua hari
– Kemudian buka tutup plastik dan biasanya benih pun tumbuh lalu berikan sinar matahari untuk bibit tersebut namun dibawah sinar matahari yang tidak terlalu terik
– Siram tanaman secara rutin hingga dua minggu
- Tahapan pindah tanam
Jika bibit telah mencapai dua minggu biasanya bibit sudah berdaun lengkap kemudian dapat dipindahkan tanamnya. Adapun perlu diperhatikan pada proses pindah tanam tersebut harus dilakukan dengan berhati-hati agar bibit tidak rusak
- Tahapan pembesaran
Jika bibit sudah berhasil dipindahkan kepada rak hidroponik maka tinggal memasuki tahap pembesaran dimana lakukan perawatan pada tanaman tersebut hingga siap panen. Pentingnya dalam memperhatikan nutrisi pada air yang ada pada tanaman akan menunjang keberhasilan dari panennya tanaman tersebut