Jakarta, 20 Oktober 2022 – Musim dingin di beberapa negara akan segera tiba, salah satunya di negara Eropa. Biasanya untuk mempersiapkan musim dingin beberapa orang mulai mempersiapkan kebutuhan batu bara. Hal ini juga sejalan dengan banyaknya permintaan dari Eropa untuk menyuplai batu bara dari Indonesia.
Permintaan yang cukup naik dari Eropa terjadi sejak memburuknya hubungan antara Eropa dan Rusia. Namun mereka juga masih mengusahakan alternatif pasokan gas selain dari Rusia dan juga masih membutuhkan batu bara.
Maka dari itu karena kebutuhan batu bara yang meningkat di Eropa membuat Indonesia juga menjadi salah satu negara yang permintaan ekspor batu baranya tinggi dari Indonesia ke Eropa. Kabar tersebut juga disampaikan oleh Deputi Bidang Distribusi Jasa dan Statistik Setianto.
Seperti dikutip dari Suara.com BPS menyebutkan bahwa total ekspor batu bara dari Indonesia ke Eropa naik terutama ke Polandia.
- Advertisement -
“Peningkatan ekspor batu bara Indonesia ke kawasan Uni Eropa justru naik, terutama Polandia naik tinggi sebesar 95,47%,” ujarnya
Dilansir dari situs reuters.com juga dijelaskan negara Polandia di bulan September telah menangguhkan larangan dari penggunaan lignit (batu bara paling berpolusi) untuk memanaskan rumah sampai April 2023 guna meredakan krisis pasokan.
Badan Pusat Statistik juga mencatat ekspor batu bara meningkat tinggi di bulan Agustus dari US$96,21 juta menjadi US$161,69 juta di bulan September. Permintaan yang tinggi ini juga dipicu dari Rusia yang menghentikan pasokan aliran gas ke Eropa dan beberapa negara di Eropa kembali beralih ke pembangkit bertenaga batu bara.
“Negara-negara Eropa sedang mencari sumber energi alternatif untuk menyakinkan bahwa mereka mempunyai cadangan energi yang cukup. Mereka kembali mengoperasikan pembangkit batu bara,” ujar Professor Indiana University Sanya Carley dikutip dari Marketplace.org
Kebutuhan ini menjadi sangat tinggi terutama juga untuk bisa menghadapi musim dingin yang akan segera datang, permintaan pasokan energi pun jadi tinggi karena untuk menghangatkan ruangan. Adapun beberapa negara di Eropa seperti Austria, Bosnia dan Herzegovina, Denmark, Finlandia, Jerman, Belanda dan masih banyak lagi negara Eropa harus menghadapi musim dingin dengan alternatif batu bara.