Jakarta, 31 Oktober 2022 (SAHITYA.ID) – Energi fosil masih memainkan peranan penting guna memenuhi kebutuhan energi di dunia, termasuk di Indonesia. Dorongan untuk beralih ke sumber energi lain terbukti masih belum mampu meruntuhkan kebutuhan akan penggunaan energi yang bersumber dari fosil.
Bahan bakar fosil biasa dikenal dengan istrilah bahan bakar mineral. Energi fosil merupakan sumber daya alam berbahan hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam. Energi fosil tersimpan di kerak bumi dan dimanfaatkan untuk kebutuhan energi sehari-hari.
[inline_related_posts title=”Kamu juga mungkin tertarik membaca ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
Energi fosil terbentuk karena ada proses alamiah pelapukan dari organisme yang mati ribuan tahun lalu. Bahan bakar fosil masuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
- Advertisement -
Perlu adanya, upaya energi baru terbarukan guna mengatasi masalah krisis energi di masa yang akan datang. Pasalnya, energi fosil yang menjadi tumpuan di sektor energi kita saat ini akan habis dalam kurun waktu beberapa dekade ke depan.
Ada tiga energi fosil yang lumrah digunakan, yakni batu bara, minyak bumi dan gas alam. Namun, berdasarkan data yang dirilis US Departement of Energy, jenis batu bara menjadi bahan bakar fosil yang paling melimpah di perut bumi.
Berikut ini penjelasan terkait tiga jenis energi fosil yang meliputi batu bara, minyak bumi dan gas alam.
1. Batu bara
Batu bara merupakan jenis bebatuan yang mendiami perut bumi. Berdasarkan penjelasan dalam buku The International Hand Book of Coal Petrography (1963), batu bara didefinisikan sebagai batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisa-sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikat oleh proses kompaksi dan terkubur dalam cekungan-cekungan pada kedalaman yang bervariasi, dari dangkal sampai dalam.
Sementara itu, akademisi, Achmad Prijono menjelaskan batu bara merupakan bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung sangat lama.
Jumlah batu bara menjadi yang paling melimpah di bumi bila dibandingkan dengan jenis energi fosil lainnya, seperti minyak bumi ataupun gas alam. Batu bara mulai digunakan sebagai bahan bakar sejak tahun 1700-an.
Berdasarkan catatan worldometer, jumlah batu bara yang masih bisa ditambang di seluruh dunia berjumlah 1.139.471.430.000 ton atau setara dengan 5.458.633.478.739 miliar setara barel minyak (SBM)
Berdasarkan tingkat konsumsi saat ini, cadangan batu bara hanya akan bertahan hingga 133 tahun lagi. Artinya, cadangan batu bara akan habis setelah melewati fase tersebut, itupun berdasarkan estimasi kebutuhan saat ini.
2. Minyak bumi
Minyak bumi merupakan bahan bakar yang bersumber dari energi fosil. Minyak bumi biasanya dikenal dengan istilah minyak mentah ataup petroleum. Orang-orang sering menjuluki minyak bumi sebagai emas hitam karena nilainya yang sangat berharga dan bisa menghasilkan banyak cuan.
Minyak bumi merupakan cairan kental berwarna cokelat pekat, atau kehijauan dan berada di bagian atas area kerak bumi.
Unsur minyak bumi meliputi hidrokarbon dan seri alkana. Namun, rupa minyak bumi bervariasi tergantung dari kadar unsur dan kemurniannya. Seperti batu bara, untuk menghasilkan minyak bumi, maka perlu dilakukan penambangan yang membutuhkan biaya mahal.
Untuk bisa digunakan sebagai bahan bakar, minyak bumi diproses melalui serangkaian proses seperti penyaringan, pemanasan dan yang lainnya di kilang minyak.
Lantas berapa cadangan minyak bumi saat ini. Mengutip worldometer, cadangan minyak bumi hanya tersisa sebesar 1,65 triliun barel dan akan habis dalam hitungan 47 tahun lagi. Rata-rata konsumsi minyak bumi per tahun berada di kisaran 35,44 miliar barel.
3. Gas alam
Gas alam merupakan jenis bahan bakar fosil yang berasal dari pelapukan tanaman, hewan hingga mikroogrnaisme. Bahan bakar ini berupa gas yang terdiri dari unsur metana (CH4).
Gas alam memiliki peranan penting bagi kehidupan manusian. Gas bumi menjadi bahan bakar dalam berbagai kebutuhan di sektor industri, pembangkit listrik, hingga dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Gas bumi yang tersisa saat ini berjumlah 1,078 triliun SBM dan akan habis dalam kurun waktu 52 tahun lagi. Adapun cadangan gas bumi berada di angka 1,153 juta juta SBM.