Jakarta, 30 Oktober 2022 – Konservasi dan penggunaan efisiensi energi merupakan langkah nyata dalam memitigasi perubahan iklim dan pemanasan global. Apalagi panas ekstrem, perubahan ekosistem dan kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman nyata bagi masyarakat global saat ini, terlebih bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Strategi Pencapaian Transisi Energi, Ego Syahrial pada acara Pelaksanaan Kegiatan Peresmian Penerangan Desa Wisata di Kabupaten Lombok Barat, pada Jumat (28/10/2022).
[inline_related_posts title=”Kamu juga mungkin tertarik membaca ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
“Jika kita bicara pada tatanan global, saat ini semua negara berupaya menjaga kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat celcius untuk menghindari dampak bencana global dan perubahan iklim,” katanya.
- Advertisement -
Bencana global itu antara lain panas ekstrem, naiknya permukaan laut, punahnya beberapa makhluk hidup, perubahan ekosistem, dan punahnya terumbu karang serta kerusakan pada ekosistem laut.
Langkah-langkah mitigasi perubahan iklim perlu dilakukan untuk mencegah atau memperlambat terjadinya perubahan iklim dengan menurunkan emisi karbon seperti yang tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).
“Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030,” jelasnya.
Kemudian penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 41 persen pada 2030 terhadap skenario business as usual dengan bantuan internasional.
Khusus sektor energi, angka ini diterjemahkan menjadi penurunan emisi sebesar 314 juta ton CO2e pada 2030. Sampai dengan 2021, realisasi penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi mencapai 70 juta ton CO2e.
Menurut Ego, pekerjaan besar ini tidak mungkin dilakukan tanpa kerjasama yang baik dari semua pihak dan dengan dukungan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terkait dengan mitigasi perubahan iklim.
“Upaya riil dan konsisten dari segenap pihak dalam menekan penggunaan energi, menjaga kesinambungan lingkungan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Ego.