Jakarta, 19 Oktober 2022 – Oslo akan menjadi ibu kota pertama yang menggunakan sistem transportasi umum serba listrik sebagai bagian dari tujuan yang lebih luas untuk menjadi kota bebas emisi pertama di dunia pada 2030 mendatang.
Ibu Kota Norwegia itu menjalin kesepakatan baru untuk mengganti bus umum diesel dengan model listrik. Hal ini menjadikan Oslo sebagai ibu kota pertama secara global yang mencapai sistem angkutan umum yang sepenuhnya memakai listrik.
Kota ini diharapkan dapat mencapai tujuan tersebut pada 2023, dan kesepakatan tersebut merupakan bagian dari tujuan yang lebih besar bagi Oslo untuk menjadi kota tanpa emisi pertama pada akhir dekade ini.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, bus kota saat ini akan digantikan oleh 450 bus listrik sebagai bagian dari kesepakatan 500 juta Crown ($ 47 juta). Investasi di muka diharapkan dapat menghemat uang dalam jangka panjang serta membantu Oslo menjadi kota bebas emisi.
- Advertisement -
“Perawatan lebih murah, juga lebih murah bagi operator bus listrik. Secara keseluruhan, ini adalah situasi yang saling menguntungkan,” kata Wakil Wali Kota Oslo Sirin Stav, Selasa (18/10/2022).
Peralihan ini juga akan mengurangi kebisingan dan polusi udara di kota. Oslo telah mengganti banyak ferinya dengan listrik, dan memiliki jaringan jalur sepeda yang luas serta meningkatkan langkah-langkah keamanan bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki untuk mendorong penduduk menggunakan bentuk transportasi yang lebih berkelanjutan di dalam kota.
Stav berharap kesepakatan bus listrik besar akan menginspirasi kota-kota lain untuk mengikutinya, terutama menjelang Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP27) 2022 yang berlangsung 6 November hingga 18 November 2022.
Ingvild Roerholt, penasihat pertanyaan transportasi untuk kelompok lingkungan Zero Emission Resource Organization (ZERO) memuji kesepakatan bus listrik Oslo.
“Namun, penting bahwa Oslo ke depan memastikan ada transparansi dalam berapa banyak emisi yang terkait dengan produksi feri dan kendaraan ini,” ucap Roerholt.
Kekhawatiran utama mengenai kendaraan listrik melibatkan pembuatan baterai dan listrik yang dibutuhkan untuk pengisian daya. Di Norwegia, 92% pembangkit listrik berasal dari tenaga air yang melimpah.
Tetapi minyak, gas, dan batubara bersama-sama masih merupakan bagian yang cukup besar dari bauran energi.
Meskipun masih ada ruang untuk perbaikan dan transparansi mengenai emisi manufaktur kendaraan listrik dan penggunaan energi, bus listrik menghemat sekitar 62% emisi dibandingkan dengan bus berbahan bakar diesel dan dapat mengurangi emisi karbon hingga 270.000 Pound per tahun jika dibandingkan dengan diesel dan bahan bakar alami terkompresi.
Bahkan dengan memperhitungkan total emisi dari masa pakai kendaraan listrik, Oslo diposisikan untuk menjadi pemimpin global dalam tranpostasi bersih.