Jakarta, 3 November 2022 (SAHITYA.ID) – Otoritas lokal di China sedang menyusun kebijakan terperinci untuk memanfaatkan peluang yang muncul menyusul dikeluarkannya rencana nasional pada Maret 2022 lalu dalam rangka mempromosikan pengembangan industri energi hidrogen.
Pada 2025 mendatang, China akan memiliki sekitar 50.000 kendaraan sel berbahan bakar hidrogen dan produksi hidrogen tahunannya dari energi terbarukan akan mencapai 100.000 hingga 200.000 ton.
Hal itu sesuai dengan rencana yang dirilis bersama oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, dan Administrasi Energi Nasional.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”categories” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Provinsi Jilin yang berbasis tenaga angin dan fotovoltaik di timur laut Cina, meluncurkan tata letak industri energi hidrogen pada bulan lalu. Mereka mengumumkan rencana untuk membangun 400 stasiun pengisian bahan bakar hidrogen pada 2035.
Ketika pada saatnya nanti, industri energi hidrogen China diperkirakan akan menghasilkan nilai output lebih dari 100 miliar Yuan atau sekitar 13,9 miliar Dolar AS.
Mengutip China.org.cn, Jilin yang kaya akan sumber daya energi terbarukan, menghasilkan hidrogen menggunakan listrik bersih yang dihasilkan oleh angin dan kekuatan fotovoltaik. Provinsi ini bertujuan untuk menjadi basis pasokan hidrogen terbarukan tingkat nasional pada akhir 2025.
Hidrogen dapat diproduksi dari berbagai sumber energi primer, termasuk batubara, gas alam, dan energi terbarukan melalui pembangkit listrik. Elektrolisis dapat mengekstraksi hidrogen, yang dapat disimpan dan diubah menjadi listrik lagi bila diperlukan.
Hidrogen hijau dihasilkan dari energi terbarukan seperti angin dan kekuatan fotovoltaik, menjadikannya salah satu teknologi paling ramah lingkungan. Biaya produksi hidrogen hijau China menurun sebagai akibat dari terobosan teknologi yang meningkat tersebut.
Sebagai basis energi penting di Cina, Jilin menawarkan sumber daya angin di mana 69 juta kW kapasitas tenaga angin terpasang dapat dibangun. Selain itu, sumber daya matahari sebanyak 46 juta kW kapasitas daya fotovoltaik terpasang dapat dibangun sesuai dengan rencana tata letak yang dirilis.
Menurut Jilin Electric Power Co., Ltd, pekan lalu, sebuah proyek percontohan produksi hidrogen hijau dan amonia pecah di Kota Da’an Jilin, dengan total investasi 6,3 miliar Yuan. Dijadwalkan proyek itu mulai beroperasi pada 2024, dan diharapkan menghasilkan 32.000 ton hidrogen hijau setiap tahun di bawah kapasitas terpasang 800.000 kW.
Proyek yang menandai langkah pertama dalam strategi industri energi hidrogen di Jilin ini diperkirakan akan mengurangi 650.000 ton emisi karbon setiap tahun. Serta mendorong transformasi industri yang relevan dan peningkatan.
Selain Jilin, Provinsi Anhui di Cina timur juga meluncurkan stasiun pemanfaatan hidrogen terintegrasi tingkat megawatt pada Juli yang mirip dengan ‘bank berdaya besar’.
“Dengan mengubah listrik yang dihasilkan melalui energi terbarukan menjadi penyimpanan hidrogen, dan mengubah hidrogen menjadi listrik, pembangkit listrik dapat menciptakan sirkulasi rendah karbon antara listrik terbarukan dan hidrogen hijau,” kata Direktur Teknis Stasiun, Teng Yue.