Jakarta, 26 Oktober 2022 – Dikutip dari artikel Tempo Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa kawasan ASEAN mempunyai jumlah emisi gas rumah kaca sekitar 314 juta ton CO2 yang besar dihasilkan dari sektor transportasi. Indonesia pun turut termasuk dan menghasilkan emisi karbon sebesar 27 persen dari sektor yang sama.
Melihat besarnya Indonesia dalam menghasilkan emisi karbon pemerintah pun siap mendukung upaya dalam mengurangi emisi karbon tersebut dan melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 Indonesia ingin mencapai penurunan emisi gas karbon.
Untuk mengurangi penghasilan emisi gas yang besar pemerintah pun tentunya mendukung program-program ramah lingkungan salah satunya adalah transisi dari penggunaan bahan fosil kepada energi berkelanjutan.
“Dalam rangka mendukung transisi, penggunaan bahan bakar fosil menuju energi yang berkelanjutan salah satu dengan mengimplementasikan penggunaan kendaraan bermotor listrik,” ujar Budi dikutip dari Tempo.
- Advertisement -
Lantas Apa itu Emisi Karbon?
Emisi Karbon merupakan gas yang dikeluarkan melalui hasil pembakaran segala senyawa yang dimana senyawa tersebut mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, hingga bahan bakar lainnya. Adapun emisi karbon merupakan fenomena yang terjadi karena proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi.
Fenomena emisi karbon tersebut lah yang menjadi salah satu faktor besar dalam terjadinya perubahan iklim serta pemanasan bersamaan dengan adanya emisi gas rumah kaca, karena naiknya suhu bumi atau efek rumah kaca. Singkatnya salah satu contoh dari emisi karbon yang besar adalah asap kendaraan baik itu motor ataupun mobil yang keluar kemudian menghasilkan jejak karbon yang berdampak kepada bumi.
Selain pembakaran bahan bakar contoh kecil lainnya yang menyumbang pelepasan gas karbon adalah penggunaan alat elektronik seperti pemakaian smartphone, penggunaan PC (personal computer), laptop, monitor, dan masih banyak lainnya.
Dampak Dari Emisi Karbon
Melalui penjelasan sebelumnya tentu saja membuat kita mengetahui bahwa ternyata penting sekali untuk mengurangi emisi karbon karena memberikan beberapa dampak-dampak negatif bagi kita, berikut adalah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi akibat dari emisi karbon:
- Bagi lingkungan emisi karbon mempunyai dampak yang sangat besar perubahan iklim yang terjadi di bumi membuat beberapa lokasi merasakan dampaknya karena meningkatnya suhu bumi, contoh saja es laut di kutub dapat mencair menyebabkan permukaan air laut meningkat dan dapat membuat banjir di beberapa wilayah pesisir pantai serta mengancam hal lainnya
- Emisi karbon juga dapat meningkatkan curah hujan serta potensi hujan yang lebat atau badai yang akan lebih sering terjadi, potensi banjir pun bisa terjadi di beberapa daerah tertentu
- Dapat meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan karena peningkatan frekuensi serta besaran gelombang panas
- Perubahan pada iklim serta pemanasan global tentunya membuat cuaca di bumi menjadi tidak stabil dan bahkan memunculkan beberapa bencana alam
- Satwa yang berada di alam liar juga dapat mengalami stress karena iklim yang tidak biasa dan perubahan yang tidak menentu terutama jika cuaca menjadi sangat panas
- Adapun dampak bagi kesehatan seperti munculnya penyakit baru akibat terjadinya evolusi akibat suhu bumi dan cuaca ekstrem, dehidrasi parah bilamana bumi sangat panas, terjadinya permasalahan pernapasan karena kualitas udara yang memburuk, sampai risiko penularan penyakit yang bisa terjadi sangat cepat.
- Secara ekonomi emisi gas yang mempengaruhi cuaca menjadi ekstrim dapat berpengaruh kepada sektor pertanian, kehutanan, pariwisata dan lain sebagainya. Tidak hanya itu meningkatnya emisi karbon juga dapat menimbulkan kerusakan bagi infrastruktur seperti jalan, jembatan, listrik dan lain sebagainya.
- Ketahanan pangan yang terganggu juga dapat terjadi karena cuaca yang ekstrem, beberapa pertanian mungkin bisa gagal panen akibat tidak menentunya cuaca dan membuat pangan dalam suatu negara dapat terganggu