Jakarta, 31 Oktober 2022 (SAHITYA.ID) – Minyak goreng bekas atau minyak jelantah sering kali menjadi sampah dan dibuang oleh para penggunanya khususnya para ibu rumah tangga (IRT). Namun perlu diketahui ternyata sampah tersebut tidak boleh dibuang secara sembarangan karena mempunyai dampak yang buruk bagi lingkungan.
Adapun sampah minyak jelantah justru bisa menjadi manfaat lain yang bisa digunakan bahkan bisa menghasilkan uang jika kita mengetahui caranya. Ada banyak perusahaan-perusahaan yang justru membutuhkan minyak jelantah untuk didaur ulang menjadi biodiesel dan meraup keuntungan yang cukup besar per harinya.
[inline_related_posts title=”Kamu juga mungkin tertarik membaca ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
Misalnya saja dikutip dari Kompas.com terdapat berita mengenai daur ulang minyak jelantah yang menjadi biodiesel dan meraup omzet hingga Rp 2 juta per harinya. Sardji Sarwan namanya yang berhasil mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel dan menjualnya dari kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di Tarakan Timur
- Advertisement -
Adapun omzet atau pendapatannya mencapai 2 juta per hari dan mempekerjakan sembilan karyawan yang bekerja 4 jam per hari dengan bayaran Rp 2 juta per bulan per orang. Adapun Sardji mengungkapkan produk biodieselnya bisa menghasilkan 180 liter per harinya.
“Bisa mencapai 180 liter per hari dan dijual dengan harga Rp 11.000 per liter,” ujarnya dikutip dari Kompas.com
Tidak hanya itu minyak jelantah bisa menjadi produk-produk lain yang bermanfaat mulai dari pupuk tambahan untuk tanaman, CPO Biodiesel pengganti solar, pengganti bahan bakar lampu minyak, Hingga sabun cuci.
Tips Mengolah Minyak Jelantah
Adapun dikutip dari situs Zerowaste.id, dijelaskan beberapa tips dalam mengelola minyak jelantah menjadi bermanfaat dan bisa digunakan kembali dalam aktivitas sehari-hari seperti berikut:
1. Dibuat Menjadi Pupuk Tambahan
Minyak jelantah juga bisa menjadi pupuk tambahan karena asam lemak jenuh yang tinggi dalam minyak jelantah bisa membantu pertumbuhan bagi tanaman. Pupuk tambahan tersebut tentunya untuk menjaga suplai pupuk dasar misalnya pupuk kandang atau kompos selama tanaman tersebut hidup.
2. Dibuat Menjadi Sabun Cuci
Sabun cuci baju yang lebih hemat dan ramah lingkungan namun dalam pembuatannya perlu perhatian yang khusus dan jangan sembarangan, adapun langkah-langkah dalam membuatnya adalah sebagai berikut:
Bahan-Bahan:
- Minyak jelantah
- Jahe
- Jeruk Nipis
- Air
- Daun Binahong
- Cetakan
- NaOH (Natrium Hidroksida) atau soda api
- Wadah dan pengaduk
Langkah-Langkah Membuat:
1. Pertama-tama tentunya goreng jahe secukupnya dengan minyak tanah jelantah, menggoreng jahe tersebut untuk mengurangi bau tidak sedap dari minyak jelantah.
- Jika sudah lalu saring minyak jelantah tersebut.
- Timbang minyak jelantah sebanyak 200 gram.
- Jika sudah ditimbang lalu masukkan NaOh atau soda api sebanyak 33,6 gram kedalam 100 ml air, namun perlu diperhatikan jangan sampai terbalik memasukan air terlebih dahulu ke dalam soda api karena bisa meledak.
- Setelah itu masukkan larutan NaOH ke dalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
- Aduk sampai mengental lalu tambahkan jeruk nipis secukupnya untuk menambah aroma.
- Jika sudah tambahkan ekstrak daun binahon untuk menjadi bahan anti bakteri.
- Tuang larutan tersebut kedalam cetakan.
- Biarkan selama 3 sampai 5 hari.
- Sabun pun sudah bisa dipakai.