Jakarta, 11 November 2022 (SAHITYA.ID) – Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyebut semangat gotong royong dalam membangun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 memberikan manfaat bagi peningkatan perekonomian di Bali.
“KTT G20 memberi manfaat ekonomi satu setengah hingga dua kali lebih besar secara agregat dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF World Bank di Bali pada 2018,” kata Ida Bagus, belum lama ini.
Ia mengatakan salah satu contoh manfaat ekonomi yang didapat yakni meningkatnya hunian hotel-hotel di kawasan pelaksanaan KTT G20. Ida Bagus menyebutkan tingkat hunian mengalami kenaikan signifikan hingga 45,96 persen.
[inline_related_posts title=”Baca juga:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
- Advertisement -
Ida Bagus mengaku optimis selama penyelenggaran KTT G20 pada 15-17 November 2022, tingkat hunian hotel dan perekonomian lain akan mengalami kenaikan bukan hanya di area KTT G20 berlangsung tapi di luar lokasi penyelenggaran juga.
“Secara logistik, ada limpahan dari acara di Nusa Dua. Dengan tertutupnya kawasan ini karena dipakai untuk G20 maka wisatawan yang seharusnya menginap di Nusa Dua, akan pindah ke tempat lain, seperti Ubud dan Sanur. Limpahan ini yang menguntungkan sektor pariwisata,” ucapnya.
Selain sisi ekonomi, tambahnya, Bali juga mendapatkan manfaat infrastruktur. Pemerintah pusat telah menghabiskan dana untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, Sanur dan Ubud mencapai sebesar Rp526,54 miliar.
Destinasi-destinasi wisata di luar Nusa Dua juga akan ramai dikunjungi oleh wisatawan selama KTT G20 berlangsung seperti Uluwatu, Desa Penglipuran sebagai desa wisata, dan Ubud. Dampak positif lain dari KTT G20 ini, kata dia, adalah naiknya reputasi Bali di mata dunia.
Pasalnya, kata dia, kehadiran wartawan dari 26 negara yang menghadiri KTT G20 akan memberitakan Bali secara besar-besaran baik. Ini akan mengembalikan citra Bali sebagai tempat yang sangat layak sebagai destinasi wisata.
“Setelah pandemi ini, dunia akan melihat bahwa Bali ini masih layak dan aman serta sangat layak dikunjungi,” tukas Ida Bagus.