Jakarta, 29 Oktober 2022 – Parlemen Eropa dan negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) bersepakat untuk melarang penjualan mobil dan van berbahan bakar bensin dan diesel pada 2035, mendatang.
Negosiasi yang dilakukan negara-negara Uni Eropa itu akhirnya mengunci kesepakatan pertama berdasarkan paket Fit for 55 yang dibentuk oleh komisi tersebut untuk tujuan iklim Uni Eropa dalam mengurangi emisi gas yang menyebabkan pemanasan global. Fit for 55 dirancang guna mengurangi emisi gas rumah kaca Uni Erpas sebesar 55 persen pada 2030. Paket tersebut diusulkan pada Juli 2021 oleh Komisi Eropa.
Parlemen Eropa mengatakan kesepakatan Fit for 55 merupakan sinyal yang jelas menjelang Konferesnis Perubahan Iklim COP27 PBB, di mana Uni Eropa menunjukkan keseriusan dalam mengadopsi undang-undang konkret untuk mencapai target yang lebih ambisius yang ditetapkan dalam Undang-Undang Iklim UE.
Berdasarkan data blok Fit for 55 tersebut, masalah transfortasi merupakan satu-satunya sektor di mana emisi gas rumah kaca telah meningkat dalam 30 tahun terakhir, naik 33,5 persen antara 1990 dan 2019.
- Advertisement -
Mobil penumpang merupakan pencemar yang signifikan dengan hitungan 61 persen dari total emisi CO2 dari transportasi jalan Uni Eropa. Kini Uni Eropa ingin mengurangi emisi gas dari sektor transportasi secara masif pada 2050. Mereka hendak mempromosikan mobil listrik, tapi sebuah laporan dari auditor eksternal blok tersebut menunjukkan tahun lalau wilayah tersebut masih kekurangan stasiun pengisian.
“Ini adalah keputusan bersejarah karena untuk pertama kalinya menetapkan jalur dekarbonisasi yang jelas – dengan target pada 2025, 2030, dan 2035 dan selaras dengan tujuan netralitas iklim kami pada 2050,” kata Ketua Komite Lingkungan dari Parlemen Eropa, Pascal Canfin, mengitip dari Al Jazeera.
“Sektor ini, yang menyumbang 16 persen dari emisi Eropa saat ini, akan menjadi netral karbon pada tahun 2050,” tambahnya.
Berdasarkan Paris Agreement 2015, para pemimpin dunia sepakat untuk bekerja menjaga suhu global agar tidak meningkat lebih dari 2 derajat celsius dan idealnya tidak lebih dari 1,5 derajat celsius pada akhir abad ini.
Organisasi lingkungan global, Greenpeace menganggap sebuah keterlambatan terkait target yang diusung Uni Eropa membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat celsius pada 2035.
“Uni Eropa mengambil rute yang indah, dan rute itu berakhir dengan bencana,” kata juru kampanye transportasi Greenpeace Uni Eropa, Lorelei Limousin.
“Penghapusan mobil berbahan bakar fosil Eropa 2035 tidak cukup cepat: Mobil baru dengan mesin pembakaran internal harus dilarang paling lambat tahun 2028,” kata dia.
Bahkan, Limousin mengolok-olok kebijakan yang dilakukan Uni Eropa terkait penghentian penjualan mobil berbahan bakar fosil tersebut. Ia menuding hal itu sebagai upaya para politisi Uni Eropa menutupi kegagalan mereka dalam mengatasi masalah krisis iklim.
“Pengumuman itu adalah contoh sempurna di mana para politisi dapat menikmati tajuk utama yang menyenangkan yang menutupi kenyataan kegagalan berulang mereka untuk bertindak terhadap iklim,” kata Limousin.
Sementara itu, Parlemen Eropa dan negara-negara anggota sekarang harus secara resmi menyetujui perjanjian tersebut sebelum mulai berlaku.