Jakarta, 28 Oktober 2022 – Kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin hari semakin mengalami peningkatan. Kebutuhan setrum menjadi hal yang tak bisa tergantikan. Mana mungkin kamu mau mengisi daya ponsel menggunakan air, kan mustahil.
Bertambahnya jumlah penduduk, maka bertambah pula kebutuhan akan listrik. Listik tidak hanya dibutuhkan untuk industri, melainkan untuk rumah tangga pula. Meski terdengar kecil tapi kebutuhan listrik di sektor rumah tangga ternyata membutuhkan energi yang cukup besar.
[inline_related_posts title=”Kamu juga mungkin tertarik membaca ini:” title_align=”left” style=”list” number=”3″ align=”none” ids=”” by=”tags” orderby=”rand” order=”DESC” hide_thumb=”no” thumb_right=”no” views=”no” date=”yes” grid_columns=”2″ post_type=”” tax=””]
Sementara itu, pembangkit listrik di Indonesia mayoritas masih menggunakan bahan bakar fosil, yakni batu bara. Alhasil, hal itu menimbulkan masalah baru di mana sisa pembakaran akan menghasilkan karbon yang merupakan salah satu gas rumah kaca.
- Advertisement -
Kondisi ini memang memprihatinkan, pasalnya di tengah dunia sedang berbenah untuk menurunkan jumlah gas rumah kaca di atmosfer bumi, tapi kebutuhan akan energi listrik makin membesar.
Apa yang harus dilakukan. Sebetulnya, pemerintah harus lebih serius dalam mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk menghasilkan listrik. Semisal, memanfaatkan panas bumi ataupun cahaya matahari yang sebetulnya bisa dikonversi menjadi setrum.
Selain itu, apa yang bisa kita lakukan? Ya, kita bisa mulai mengubah gaya hidup boros energi. Berhemat dalam menggunakan listrik menjadi hal penting yang bisa kita lakukan agar mengurangi jejak karbon.
Sebagaimana dikutip dari laman Kementerian LHK, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghemat energi listrik, di antaranya:
– Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan. Misal untuk rumah tangga kecil yang membutuhkan daya listrik sedikit, cukup dengan menyambung listrik berdaya 450 VA atau 900 VA. Sedangkan untuk rumah tangga sedang cukup menyambung 900 – 1300 VA.
– Tidak berlebihan membeli dan menggunakan perabot elektronik dengan memakai listrik sesuai kebituhan, caranya:
1. Membeli barang elektronik sesuai kebutuhan, misalnya dengan memilih lemari es dengan ukuran yang sesuai.
2. Mengatur suhu lemari es, pendingin ruangan dan barrant elektronik lainnya sesuai kebutuhan.
3. Gunakan barang-barang elektronik hemat energi termasuk lampu hemat energi.
– Efektif gunakan listrik
1. Menyalakan alat-alat listrik hanya saat diperlukan dan mematikan barang-barang elektronik yang tidak digunakan. Misal, jangan nyalakan televisi pada saat tidak ditonton.
2. Hindari penggunaan listrik secara bersamaan.
3. Lebih utamakan untuk membuka jendela agar ada sirkulasi udara daripada menggunakan pendingin ruangan di pagi dan siang hari.
4. Membeli tangki penampungan air untuk menghemat penggunaan pompa air listrik.
5. Mencabut aliran listrik pada barang-barang elektronik yang sudah penuh daya listriknya.
6. Ganti keran yang bocor.